IRAK - Kebakaran besar-besaran di kilang minyak dekat Erbil, ibu kota wilayah Kurdistan Irak, melukai sedikitnya 14 orang dan menyebabkan kerugian jutaan dolar sebelum akhirnya dapat dikendalikan.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu (12/6/2024) malam juga menyebabkan polusi udara yang parah.
Api berkobar di tangki minyak mentah besar pada Rabu (12/6/2024) malam sebelum menyebar ke kilang kedua di sepanjang jalan raya Gwer-Erbil di barat daya kota. “Api telah padam,” kata Shakhawan Saed, juru bicara Direktorat Pertahanan Sipil Erbil, dalam wawancara telepon dengan The New Arab.
Empat belas petugas pemadam kebakaran terluka, termasuk 10 kasus mati lemas dan empat luka bakar, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Empat truk pemadam kebakaran juga ikut terbakar.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Upaya pemadaman kebakaran berlangsung lebih dari 16 jam dan melibatkan lebih dari 40 tim. Gumpalan asap hitam tebal dan api oranye terang membubung di atas fasilitas tersebut, memperburuk polusi udara yang sudah serius di Erbil.
Menurut pernyataan dari Kantor Lingkungan Hidup Erbil, lkilang yang terbakar, yang terletak di jalan yang berbatasan dengan beberapa kilang lainnya, tidak memiliki izin beroperasi.
Kantor tersebut menuduh pemilik kilang tidak mengambil tindakan pencegahan keselamatan yang memadai. Kerugiannya diperkirakan lebih dari USD5 juta.
Menurut mantan anggota parlemen Kurdi, terdapat hampir 200 kilang dan fasilitas penyimpanan bahan bakar tanpa izin di seluruh wilayah Kurdistan Irak. Kilang-kilang ini memproduksi bahan bakar mobil dengan menggunakan metode yang tidak diatur, sehingga berkontribusi terhadap meningkatnya angka kanker di wilayah tersebut. Sebagian besar fasilitas tersebut dilaporkan dimiliki oleh konglomerat dan pejabat yang memiliki hubungan dengan partai berkuasa.
Di tengah suhu musim panas yang terik di Irak, beberapa kebakaran telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Erbil dan di seluruh negeri, sehingga berdampak pada pusat perbelanjaan, gudang, dan rumah sakit.
Irak adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dengan penjualan minyak mentah mencapai 90% dari pendapatan anggaran negaranya. Namun, ekspor dari wilayah Kurdistan telah dihentikan selama lebih dari setahun karena perselisihan hukum dan teknis. Sebagian besar minyak yang diproduksi di wilayah tersebut diselundupkan dengan truk ke Turki dan Irak.
(Susi Susanti)