Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Maskapai Penerbangan AS Pecat Beberapa Staf Usai Usir Penumpang Kulit Hitam karena Bau Badan

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 21 Juni 2024 |17:05 WIB
Maskapai Penerbangan AS Pecat Beberapa Staf Usai Usir Penumpang Kulit Hitam karena Bau Badan
Maskapai penerbangan AS pecat beberapa staf usai usir penumpang kulit hitam karena bau badan (Foto: Reuters)
A
A
A

TEXAS – Beberapa karyawan American Airlines telah diberhentikan karena keterlibatan mereka dalam insiden di mana penumpang berkulit hitam dikeluarkan dari penerbangan setelah adanya keluhan tentang bau badan.

Tiga penumpang mengajukan gugatan terhadap maskapai tersebut pada Mei lalu, dengan tuduhan diskriminasi rasial dalam insiden pada 5 Januari lalu.

Tiga pria menggugat maskapai tersebut dalam penerbangan antara Phoenix dan New York.

Dalam sebuah catatan kepada karyawannya, CEO Robert Isom mengatakan bahwa insiden tersebut tidak dapat diterima dan perusahaan gagal dalam memenuhi komitmennya terhadap pelanggan.

“Kami meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, termasuk mengeluarkan anggota tim dari layanan,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.

Perusahaan juga telah mengumumkan sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa, termasuk kelompok penasihat yang berfokus pada pengalaman penumpang kulit hitam.

Dalam gugatan bulan Mei, tiga pria yang tidak duduk bersama dan tidak mengenal satu sama lain mengatakan bahwa setiap pria kulit hitam dikeluarkan dari penerbangan antara Phoenix, Arizona, dan New York City.

Sebanyak delapan penumpang diturunkan. “American Airlines memilih kami karena kami berkulit hitam, mempermalukan kami, dan mempermalukan kami,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Ketiga pria tersebut yakni Alvin Jackson, Emmanuel Jean Joseph, dan Xavier Veal, akhirnya diizinkan untuk kembali duduk di kursi mereka pada penerbangan semula.

Dalam suratnya kepada karyawan tertanggal 18 Juni, Isom mengatakan dia sangat kecewa dengan apa yang terjadi dalam penerbangan dan kegagalan prosedur pihaknya.

“Kami gagal memenuhi komitmen kami dan mengecewakan pelanggan kami,” katanya.

Dia menambahkan bahwa maskapai ini teguh dalam komitmen untuk bekerja sama dengan organisasi hak-hak sipil seperti Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna, atau NAACP, untuk membangun kembali kepercayaan.

Insiden ini bukan kali pertama American Airlines menghadapi tuduhan diskriminasi.

Dalam insiden terpisah pada 2017 lalu, NAACP memperingatkan pelancong kulit hitam untuk menghindari maskapai tersebut, dengan alasan pola perilaku yang tidak sopan dan diskriminatif serta budaya perusahaan yang tidak peka rasial dan kemungkinan bias rasial.

Mereka mencabut peringatan tersebut pada tahun berikutnya setelah maskapai tersebut mengumumkan telah melakukan perubahan pada operasinya.

Namun pada tanggal 4 Juni tahun ini, NAACP memperingatkan bahwa mereka dapat menerapkan kembali peringatan tersebut kecuali Amerika memberikan respon yang cepat dan tega terhadap insiden pada Januari tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement