BOJONEGORO - Di balik penampilannya yang menjanjikan bersama Timnas Indonesia U-16, dalam kejuaraan AFF U-16 atau Turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024. Ternyata terdapat kisah hidup yang memprihantikan dialami Fadly Alberto Hengga (16), pemain asal Kabupaten Bojonegoro.
Anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan John Clif Hengga (49) pria asal Kota Timika, Papua Tengah, dengan Piana (43) perempuan asal Kabupaten Bojonegoro itu, ternyata hanya bertempat tinggal di rumah yang sangat sederhana.
Rumah dari papan kayu seluas 4x8 meter itu, berdiri di tanah yang bukan hak milik, atau di atas lahan milik Perhutani. Tepatnya, di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Saat masuk ke rumah seluas sekitar 4x8 meter itu, pasti Anda akan merasa iba dengan kondisi rumahnya.
Bagaimana tidak, ruang tamu, kamar tidur hingga dapur menyatu tanpa sekat apapun.
Dan rumah itulah yang disinggahi Alberto selama ini, bersama Ibunda dan Adiknya yang bernama Iriana Beatrik Hengga (13).
Ditemui di rumahnya, kerabat Alberto, Fatakun menceritakan, yang sejak pulang dari Papua sekitar tahun 2011 lalu.
Fadly Alberto bersama Ibu dan adiknya, tinggal di rumah bedeng yang sangat sederhana atau bahkan bisa dibilang kurang layak, yang dibangun di atas tanah milik Perhutani.
“Ini tanah milik Perhutani, bukan tanah hak milik. Jadi sewaktu-waktu kalau dibutuhkan (oleh Perhutani) ya harus dibongkar rumahnya,” ujar Fatakun sambil menunjukkan kondisi rumah Alberto.
Bahkan, lanjut Fatakun, keluarga dari bocah yang masih mengenyam pendidikan di SMKN Dander itu, tak pernah mendapatkan bantuan rumah dari Pemkab Bojonegoro. Meski pernah diusulkan, namun sampai saat ini, belum mendapatkan bantuan dari Program Bedah Rumah atau RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari Pemkab Bojonegoro ini.
Fatakun melanjutkan, kemungkinan belum mendapatkannya bantuan tersebut, lantaran status kependudukan keluarga Alberto baru diurus pada tahun 2021 lalu.
Selain itu, kemungkinan juga terkendala terkait status tanah yang ditempati bukan tanah hak milik. “Kemungkinan juga karena status tanahnya yang bukan hak milik (tanah Perhutani), saya sendiri juga kurang tahu apa alasannya,” terangnya.
Lebih ironisnya, tutur Fatakun, kondisi ekonomi keluarga Alberto juga terbilang kurang mampu. Terlebih ibunya yang berstatus single parent dan mengurus dua anaknya itu, hanya bekerja serabutan, seperti mencuci pakaian dan merawat anak para tetangganya.
“Untuk pekerjaannya ya seadanya. Membantu para tetangga yang membutuhkan,” bebernya.
Dengan adanya prestasi yang ditorehkan Alberto, Fatakun berharap kepada semua pihak, khususnya Pemkab Bojonegoro, untuk memberikan apresiasi kepada keluarga Fadly, karena bagaimana pun juga Alberto telah turut mengharumkan nama Bojonegoro di kancah olahraga nasional. “Ya harapannya ada kepedulian dari Pemerintah Daerah,” harapnya.
Sementara itu, Ibu kandung Alberto, Piana, mengaku bangga dengan prestasi yang diraih anaknya yang kini tengah bergabung di Timnas Indonesia U-16, yang kini sedang mengikuti Turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024. “Pokoknya senang Fadly bergabung dengan Timnas Indonesia,” ujar Piana.
Sebagai orangtua yang merawat Alberto seorang diri, Piana berharap kepada Fadly Alberto agar menjadi anak yang mampu menjaga perilakunya dan selalu menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak sombong. "Harapan saya agar jadi anak yang sukses dan terkabul apa yang dicita-citakan," pesannya.
Berikut Biodata Alberto:
Nama: Fadly Alberto Hengga
Tempat Tanggal Lahir: Kota Mimika, Papua Tengah, 22 Juni 2008
Tempat Tinggal: Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro
Agama: Islam
Ayah: John Clif Hengga
Ibu: Piana
Saudara: Iriana Beatrik Hengga
Pendidikan: SMKN 1 Dander
Klub Sepak Bola: SSB Sukorejo Putra, Bhayangkara Presisi Indonesia FC, Timnas Indonesia U-16
(Fakhrizal Fakhri )