Ngabalin pun tak membantah jika ke depan sejumlah orang dekat Prabowo-Gibran masuk dalam pemerintahan guna meneruskan keberlanjutan pemerintahan ke depan. "Itu nanti karena hak prerogatif Presiden. Apakah nanti mengangkat Wamen atau mengotak-atik pos kementerian lainnya itu kita lihat ke depan ya," imbuhnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak masih bungkam soal masuknya orang dekat Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju. "Aku ndak jawab dulu ya," singkat dia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menambahkan bahwa pihaknya sudah memprediksi bahwa orang dekat Prabowo akan masuk ke kabinet Jokowi untuk melakukan penetrasi guna mempermudah peralihan politik dan kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Prabowo.
"Jadi orang terdekat Prabowo menjalani semacam ospek mendekat hal ihwal terkait anggaran terutama keuangan kita, termasuk juga soal ketahanan pangan yang kita tahu (Wamentan) Sudaryono punya portopolio di situ. Dia anak petani dan HKTI," jelas Adi.
Adi menilai, ketiga Wamen yang dilantik Jokowi tersebut sudah ditugaskan untuk mempersiapkan peralihan kekuasaan pada 20 Oktober 2024 mendatang. "Termasuk Thomas Djiwandono yang memahami ekonomi market termasuk ekonomi anggaran dan kebijakan stategis Prabowo makan siang gratis dan sebagainya," terang dia.
Menurut dia, Prabowo dan Jokowi sudah bersepakat agar Wamen yang baru dilantik tersebut bisa memahami secara detail persoalan ketahanan pangan, ekonomi, dan investasi agar setelah dilantik Prabowo bisa gas pol pada tiga kementerian tersebut. "Apakah ketiga Wamen ini naik kelas tentunya itu kewenangan Prabowo," tutur dia.
(Fakhrizal Fakhri )