Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tiba di Papua, Presiden Jokowi Diagendakan Buka Pameran Kelapa Internasional

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2024 |18:59 WIB
Tiba di Papua, Presiden Jokowi Diagendakan Buka Pameran Kelapa Internasional
Presiden Joko Widodo tiba di Papua untuk membuka Pameran Kelapa Internasional, Senin (22/7/2024) (Foto: Biro Pers Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Papua. Orang nomor satu di Indonesia itu pun sudah tiba di Jayapura, Provinsi Papua pada sore hari ini Senin (22/7/2024). Jokowi tiba di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Senin, 22 Juli 2024, sekitar pukul 17.35 WIT. 

Tampak menyambut kedatangan Presiden adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala BIN Budi Gunawan, Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, Pj. Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, dan Ketua DPRD Papua Jhony Banua Rouw.

Presiden dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Jayapura dengan menggunakan kendaraan mobil, untuk bermalam dan melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 Tahun 2024, yang digelar di Ballroom Hotel Westin, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 22 Juli 2024. 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama dalam industri kelapa.

 

"Ke depan, ekonomi hijau merupakan peluang, merupakan potensi yang sangat besar bagi negara kita Indonesia, baik itu yang berkaitan dengan cokelat, bakau, vanili, kopi, lada, cengkeh dan yang lain-lainnya. Dan yang terutama yang memiliki potensi besar adalah kelapa, kita memiliki luas lahan 3,8 juta untuk kelapa dengan produksi 2,8 juta ton per tahun, ini sangat besar," ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyoroti ekspor kelapa Indonesia yang mencapai USD1,55 miliar berdasarkan data yang ada. Menurut Presiden, dua provinsi sebagai produsen kelapa terbesar di Indonesia yakni Provinsi Sulawesi Utara dan Riau.

"Ini juga sebuah angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius kita mau menyeriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa," ungkap Presiden.

Dalam upaya meningkatkan produksi kelapa, Presiden Jokowi menyoroti kualitas bibit, pemeliharaan, dan metode panen sebagai faktor kunci. Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk kelapa untuk mendukung industri dan menciptakan lapangan kerja.

"Riset merupakan hal yang sangat penting dalam hal ini. Kemudian memanfaatkan teknologi hilirisasi dalam rangka ke sana. Saya banyak melihat limbah kelapa sekarang menjadi bioenergi, ini penting saya kira ke depan ini terus bisa dikembangkan," ucap Presiden.

Terakhir, Presiden Jokowi mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersatu dalam memajukan industri kelapa yang berkelanjutan. Presiden menyebut konferensi ini sangat penting bagi Indonesia, dan Indonesia juga berkepentingan untuk memperkenalkan potensi besar kelapa nasional.

"Saya mengajak seluruh komunitas kelapa internasional untuk bersinergi memajukan industri kelapa yang berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dunia," tutur Presiden.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement