JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (KBPPTKG) menyebut Gunung Merapi kembali erupsi pada hari Senin tanggal 22 Juli 2024 dinihari.
BPPTKG mengungkapkan terjadi Awan Panas Guguran di puncak Gunung Merapi pada pukul 04:04 WIB.
Dalam catatan BPPTKG, awan panas guguran tersebut memiliki Amplitudo max 40 mm dengan durasi 126 detik dan jarak luncur 1200 meter. Awan panas guguran tersebut mengarah ke hulu Kali Bebeng sementara arah angin ke Barat.
Kembali aktifnya Merapi kembali membuka tabir gaib dari salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia itu.
Masyarakat sekitar Gunung Merapi, khususnya di desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meyakini adanya sosok gaib yang bersemayam di puncak merapi. Dia adalah Ki Petruk atau akrab di telinga masyarakat Selo dengan sebutan Mbah Petruk.
Mbah Petruk bertanggung jawab memberi tahu warga ketika letusan akan terjadi sehingga mereka dapat menyelamatkan diri.
Mengutip berbagai sumber, selain Mbah Petruk, ada sejumlah tokoh gaib yang dipercayai menghuni Merapi. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan keselamatan penduduk sekitar gunung.
Eyang Merapi, sang raja para makhluk halus yang memimpin kerajaan ini. Eyang Sapu Jagad bertugas mengambil keputusan apakah Merapi akan meletus atau tidak. Eyang Megantara, salah satu tokoh pemuka yang tinggal di puncak Merapi bertugas mengatur cuaca dan mengawasi daerah sekitar.
Ada pula Nyi Gadung Melati yang menjaga kesuburan tanaman dan binatang ternak di sekitar gunung. Eyang Antaboga menjaga agar gunung tidak tenggelam ke dalam bumi.
Kiai Sapu Angin merupakan salah satu pimpinan roh halus yang mengatur arah angin. Kyai Wola Wali, tokoh gaib yang tinggal di istana Keraton Merapi bertugas menjaga dan membersihkan teras keraton.
Sementara, Kartadimejo sebagai komandan pasukan, menjaga ternak dan satwa di gunung, dan memberikan informasi waktu terjadinya letusan kepada penduduk sekitar Gunung Merapi.
(Khafid Mardiyansyah)