Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Analisis PVMBG soal Gempa Bumi Kuningan: Pusatnya di Darat Akibat Pergerakan Sesar Aktif

Agus Warsudi , Jurnalis-Kamis, 25 Juli 2024 |22:50 WIB
Analisis PVMBG soal Gempa Bumi Kuningan: Pusatnya di Darat Akibat Pergerakan Sesar Aktif
Ilustrasi gempa
A
A
A

BANDUNG - Gempa bumi mengguncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada hari Kamis (25/7/2024) pukul 17.36 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gempa bumi yang berpusat di darat itu disebabkan pergerakan sesar aktif di sekitar pusat gempa.

Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 108,5 BT dan 6,98 LS, berjarak sekitar 2,3 km timur ibu kota Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M 4,1) pada kedalaman 5 km. 

Sebelumnya, BMKG mencatat gempa bumi juga terjadi pada Kamis (25/7/2024) pukul 04.01 WIB dengan magnitudo 3,6 diPROVINSI JAWA BARAT, TANGGAL 25 JULI 2024 kedalaman 6 km. Sedangkan stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman tidak mencatat gempa bumi tersebut.

Kepala PVMBG P Hadi Wijaya mengatakan, berdasarkan analisis kondisi geologi, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat wilayah Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. 

Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran, bergelombang, perbukitan, dan terjal. Data Badan Geologi (BG), daerah di sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh tanah sedang atau kelas D dan tanah keras atau kelas C. 

 

Data BG memperlihatkan, daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff), dan sebagian telah mengalami pelapukan. 

Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan, umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak atau unconsolidated sehingga memperkuat efek guncangan dan rawan gempa bumi. 

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. 

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan mekanisme sesar mendatar," kata Kepala PVMBG.

Hadi Wijaya menyatakan, gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kelurahan Ciporang, Kecamatan Kuningan dan musala di Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang.

Guncangan gempa bumi diperkirakan dirasakan di Kuningan pada skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah.

"Kabupaten Kuningan tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non-struktural. Gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan sesar permukaan, bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," ujar Hadi Wijaya

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement