JAKARTA - Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung menyayangkan statemen Nusron Wahid yang secara vulgar mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Meski Nusron memberi pernyataan dalam kapasitas anggota DPR RI, tapi saat bersamaan dia merupakan ketua LPP PBNU.
Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung mengatakan "serangan" terbuka yang disampaikan Nusron terhadap ketua umum tidak elok karena statustnya sebagai ketua LPP PBNU. Pernyataan Nusron yang mengoreksi Gus Yahya, kata Suleman, justru menjadi tanda tanya bagi elit PBNU.
“Pak Nusron ini memang jabatannya dulu di PBNU wakil Ketua umum, (tapi) sekarang dia jadi ketua LPP,” kata Suleman kepada wartawan, Senin (29/7). Menurut Suleman, penurunan jabatan Nusron, sebenarnya tidak ada masalah karena dilakukan untuk menegakkan peraturan organisasi.
Alsaannya, jabatan wakil ketua umum tidak dibenarkan jika dirangkap dengan jabatan politik. "Perlu disampaikan juga, pernyataan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU," ujar Suleman.
Dikatakan Suleman, Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang tanya bahwa Pansus haji bukanlah urusan PBNU. Namun karena wartawan tetap memaksa tanya, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respons atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji kali ini berhasil atau tidak.