Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada! Kehamilan Usia Remaja Berisiko Tinggi Kematian

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |21:08 WIB
 Waspada! Kehamilan Usia Remaja Berisiko Tinggi Kematian
Pemprov Banten gelar acara Hari Kependudukan Dunia (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

Sementara itu, lanjut dia, PKK beserta posyandu memiliki aplikasi real time untuk memantau perkembangan anak stunting. "Dengan terapi yang kita lakukan, dibuat dapur PKK  sekaligus edukasi di sana agar ibu-ibu muda punya kemampuan dalam rangka menyuguhkan gizi pada anak," ujar Al Muktabar.

Acara Hari Kependudukan Dunia (HKD) 2024 bekerja sama dengan United Nation Population Fund (UNFPA) dan Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tema "Menyatukan Kekuatan Data Inklusif Menuju Masa Depan yang Tangguh dan Adil Untuk Semua".

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengadvokasikan ketersediaan data yang dapat diandalkan dan inklusif untuk memastikan pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun.

Perayaan gabungan HKD nasional ini merupakan kolaborasi tahunan antara BKKBN dan UNFPA untuk merayakan kemajuan, merefleksikan tantangan dan pembelajaran, serta memperkuat komitmen bersama untuk mengatasi masalah kependudukan yang mendesak. Tahun ini diselenggarakan pada di Kota Serang, Banten, Senin 29 Juli 2024.

Hadir pada kesempatan ini UNFPA Indonesia Representative, Hassan Mohtashami menyampaikan bahwa HKD 2024 digelar dengan fokus pada kekuatan data inklusif untuk membangun masa depan yang tangguh dan adil untuk semua.

"HKD 2024 adalah seruan untuk bertindak untuk memastikan sistem data memperhitungkan seluruh keragaman manusia. Sehingga setiap orang tercatat, dapat menggunakan hak-hak mereka, dan mencapai potensi penuh, di dunia yang semakin tidak dapat diprediksi, data kependudukan yang dapat diandalkan menjadi sangat penting, dan harus digunakan untuk menjangkau dan menanggapi kebutuhan mereka yang tertinggal," imbuhnya.

Hassan juga menyampaikan hasil penelitian UNFPA yang menunjukkan bahwa di 25 negara, perempuan yang paling terpinggirkan hanya mendapat sedikit manfaat dari perbaikan layanan kesehatan, dengan hambatan etnis memainkan peran penting. Hanya sedikit negara yang mampu menangkap data seperti ini. 

Sementara di kawasan Amerika, hanya empat dari 35 negara yang mengidentifikasi ras atau etnis perempuan yang meninggal saat hamil atau melahirkan, dan hanya 11 negara yang mengumpulkan data kesehatan ibu yang dipilah berdasarkan ras. Dari 80 negara yang diteliti dalam makalah tahun 2018, hanya 16 negara yang memiliki data tentang kesehatan ibu perempuan adat.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement