BEIRUT - Otoritas Israel mengatakan mereka telah membunuh seorang komandan penting Hizbullah setelah melakukan serangan di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Setidaknya satu orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam ledakan di Dahiyeh, basis kelompok bersenjata Lebanon.
Mengutip BBC, Rabu (31/7/2024), Militer Israel mengatakan Fuad Shukr menjadi sasaran “eliminasi berbasis intelijen” yang dilakukan jet tempur.
Para pejabat mengatakan dia bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu yang menewaskan 12 orang, kebanyakan anak-anak. Hizbullah membantah terlibat dalam serangan itu.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk "agresi terang-terangan Israel". Dia menggambarkannya sebagai “tindakan kriminal” dalam “serangkaian operasi agresif yang membunuh warga sipil yang merupakan pelanggaran jelas dan eksplisit terhadap hukum internasional.”
Dalam postingan singkat di media sosial setelah serangan itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan: "Hizbullah melewati garis merah".
Belum jelas apakah Fuad Shukr tewas dalam serangan tersebut. Sumber keamanan di Beirut mengatakan sasaran yang dituju bukan di dalam gedung. Hizbullah belum membuat pernyataan.
Seorang pejabat Israel telah mengkonfirmasi kepada CBS News, mitra BBC di AS, bahwa Israel telah memberi tahu AS mengenai serangannya di Beirut.