Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

8 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Dipancing Keluar dengan Iuran 17-an

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 02 Agustus 2024 |04:29 WIB
8 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Dipancing Keluar dengan Iuran 17-an
Tim Densus 88 menangkap teroris di Batu (Foto: Okezone.Avirista)
A
A
A

BATU - Tim Detasemen Khusus (Densus) anti teror Mabes Polri mengamankan terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur. Terduga teroris itu informasinya diamankan di kawasan Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kota Batu, pada Rabu malam (31/7/2024).

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dirangkum oleh MPI terkait penangkapan terduga teroris di Kota Batu.

8. Di rumah terdapat dua orang lain diamankan

Selain satu orang terduga teroris yang belakangan diketahui HOK (19) terdapat dua orang lainnya di dalam rumah yang juga dibawa oleh kepolisian. Ketiga orang dinyatakan masih satu keluarga.

"Tiga orang ini sementara statusnya masih diamankan. Dia menyewa rumah selama 1,5 tahun," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto, pada Kamis pagi (1/8/2024).

Di sisi lain, Ketua RT 1 RW 8 Yulianto mengungkapkan, dari ketiganya yang diamankan kepolisian disebut masih satu kartu keluarga (KK) alias satu keluarga.

"Suami istri, dan anak, laki-laki dua orang, dan perempuan satu istrinya," kata Yulianto kepada MPI.

Dari informasi yang disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko terduga teroris merupakan simpatisan daulah Islamiyah.

Rencananya mereka akan melakukan bom bunuh diri di dua tempat ibadah di Kota Malang.

7. Penyelidikan Densus 88 Mabes Polri

Penangkapan terduga teroris di Kota Batu berawal dari penyelidikan Densus 88 Mabes Polri. Hal ini juga diakui oleh Polda Jawa Timur yang mengawal proses pengamanan dan sterilisasi di lokasi rumah tempat tinggal terduga pelaku.

"Jadi semenjak beberapa hari lalu Densus 88 Mabes Polri melakukan serangkaian penyelidikan di Kota Batu. Jadi ini masih dalam rangkaian penyelidikan kasus teroris," ungkap Dirmanto.

Ketua RT 1 Yulianto menyatakan, kepolisian sudah mencari nama tersebut sepakan lalu. Bahkan ia sempat diminta menunjukkan rumahnya, karena ketika dicek di data penduduk ternyata memang ada nama yang dicari Densus 88.

"Kira-kira seminggu lalu disampaikan (informasi dicari terduga teroris), belum tahu (yang nyari) itu polisi. (Polisi itu datang ke Ketua RT) Minta datanya, ada data warga, yang kebetulan ada datanya yang KTP itu (sama dengan yang dicari)," ungkap Yulianto.

6. Keseharian tertutup dan bercadar

Warga sekitar mengaku jarang melihat aktivitas terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 Mabes Polri. Bahkan selama tinggal menyewa rumah juga jarang berinteraksi dan tergolong tertutup.

"Selama ini (aktivitas ketiganya) tidak tahu, tertutup orangnya. (Kerja apa) Nggak tahu, ngontrak di sini, yang punya (rumah) orang Jakarta," kata Ketua RT 1 Yulianto.

Bahkan kata Yulianto, penampilan mereka yang diamankan oleh Densus 88 Mabes Polri agak berbeda. Di mana penampilannya yang perempuan mengenakan cadar dan laki-laki berjenggot panjang.

"(Penampilannya) Berjenggot panjang yang suaminya, istri pakai cadar. Tiga orang, satu anaknya," ungkap dia.

Polisi olah TKP terduga teroris di Batu (Foto: Okezone.com/Avirista)

5. Sterilisasi perumahan karena ada bahan peledak

Saat dilakukan penggeledahan sejak Rabu malam (31/7/2204) kepolisian mengamankan dan melakukan sterilisasi lokasi sekitar area perumahan. Sterilisasi di lokasi rumah disinyalir karena adanya bahan kimia yang digunakan membuat bahan peledak.

Terlihat sterilisasi kembali dilakukan sepanjang hari Kamis sejak pukul 07.00 WIB, Kamis pagi (1/8/2024). Sejumlah petugas kepolisian dari tim Gegana Brimob Polda Jawa Timur bersiaga dengan senjata lengkap di lokasi.

Bahkan beberapa warga yang berada di sekitar rumah juga diminta tidak beraktivitas di luar. Tampak beberapa warga diminta tetap berada di dalam rumah, kemudian ada beberapa tukang yang sebelumnya beraktivitas di pembangunan rumah dihentikan dan diminta keluar area.

Bahkan ada wisatawan yang menyewa villa berjarak 10 meter dari rumah terduga teroris itu juga langsung diminta meninggalkan lokasi, ketika keluar demi keamanan bersama.

4. Cara unik memancing terduga teroris keluar

Yulianto, Ketua RT 1 RW 8 Dusun Jeding, awalnya diminta oleh salah satu anggota Densus 88 Mabes Polri yang menyamar untuk mengantarkan ke rumahnya. Kemudian ia diminta untuk memancing bagaimana bisa bertemu dengan terduga teroris yang selama ini dikenal tertutup dari aktivitas sosial warga.

"Saya diajak (oleh polisi itu), tapi saya ini mikir gimana cara masuknya, dia tertutup orangnya," kata Yulianto, ditemui di sekitar lokasi rumah terduga teroris, Kamis pagi (1/8/2024).

Yulianto lantas mencari cara bagaimana memastikan seseorang yang dicari kepolisian itu ia tahu. Akhirnya dirinya berinisiatif meminta iuran untuk kegiatan perayaan 17 Agustusan ke rumah yang ditinggali terduga teroris itu.

"Saya punya inisiatif momen 17 Agustusan minta bantuan ke situ. Ketemu keluar. Saat itu respon baik istri keluar, yang laki-laki disuruh keluar, ngasihkan uang 50 ribu pak polisi itu pulang sama saya," jelasnya.

 

3. Lokasi rumah berada dekat dari Mapolres Batu

Pasca penangkapan terduga teroris pada Rabu malam (31/7/2024), kepolisian dari tim Densus 88 Mabes Polri membawa terduga pelaku di rumahnya di Perumahan Bunga Tanjung Kavling 34 Jalan Hasanuddin Gang 26 RT 1 RW 8 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Menariknya lokasi perumahan yang juga menjadi tempat tinggal terduga pelaku ini berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari Mapolres Batu dan Kantor DPRD Kota Batu, atau jika mengendarai sepeda motor jarak tempuhnya sekitar lima menit saja.

Lokasi perumahan tergolong baru, karena dari informasi warga kampung sekitarnya perumahan baru ada sekitar tahun 2017. Bentuknya pun seperti perumahan kluster kecil yang sebagian besar disewakan berupa vila dan rumah kontrakan.

2. Amankan sejumlah bahan pembuat bom

Setidaknya lima jam lebih proses penggeledahan di rumah terduga teroris sejak pukul 08.45 WIB. Penggeledahan dan pengambilan barang bukti baru selesai pada Kamis siang (1/8/2024) sekitar pukul 13.45 WIB.

"Di TKP juga ditemukan yang kedua peralatan pembuatan handak, ini ada di situ. Kemudian yang ketiga yang ditemukan di TKP itu casing bom, ini ya mungkin beberapa temuan-temuan dan beberapa kegiatan di TKP," kata Kombes Pol Dirmanto.

1. Kota Batu punya riwayat teroris kakap Dokter Azahari

Penangkapan terduga teroris di Kota Baru pada Rabu malam (31/7/2024) mengingatkan penangkapan teroris kelas kakap Dokter Azahari.

Pasalnya, jika ditarik mundur di Kota Batu kala itu tim gabungan dari kepolisian juga menggerebek rumah persembunyian Azahari, gembong teroris paling dicari di Asia Tenggara. Pada penggerebekan 9 November 2015 itu Azahari Husin, tewas ditembak mati usai melakukan perlawanan ke polisi.

Lokasi rumah itu juga berada di kawasan villa - villa, tepatnya di kawasan Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. Kesamaan lokasi tempat tinggal terduga teroris berada di villa-villa.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement