Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fakta-Fakta Terbaru Teroris di Malang, Belajar Rakit Bom di Internet

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Minggu, 04 Agustus 2024 |05:00 WIB
Fakta-Fakta Terbaru Teroris di Malang, Belajar Rakit Bom di Internet
Densus Tangkap Teroris di Malang.
A
A
A

JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus melakukan pengembangan ke tersangka teroris HOK(19) yang ditangkap di Kota Batu, Malang. Saat ini terungkap bahwa, pelaku belajar merakit bom dari internet. 

Berikut fakta terkini dari penangkapan pelaku terorisme di Batu, Malang, Jawa Timur. 

1. Belajar merakit bom dari internet. 

Densus 88 Antiteror Polri menyatakan bahwa, HOK (19) belajar merakit bom dari internet. Pelaku yang masih remaja itu ingin meledakan dua tempat ibadah di Malang. 

"Yang bersangkutan mempelajari cara untuk membuat atau merakit bom ini melalui internet, ada website tertentu yang diakses yang bersangkutan, dan juga melalui media sosial," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

2. Baiat ke Pimpinan kelompok ISIS

Aswin mengungkapkan bahwa, HOK telah berbaiat atau mengucap sumpah setia kepada pimpinan kelompok Hamas, melalui aplikasi media sosial (medsos). 

"Baiat dilakukan secara online oleh yang bersangkutan menggunakan salah satu aplikasi media sosial. Berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah ISIS," ujar Aswin.

3. Ditemukan gotri selain bahan peledak

Aswin menyebut, selain menemukan bahan peledak, pihaknya menemukan barang bukti berupa gotri, saat dilakukan penggeledahan di rumah tersangka. 

"Dalam penggeledahan juga ditemukan beberapa toples berisi gotri ya," ucap Aswin. 

Aswin menjelaskan, gotri itu diduga kuat akan digunakan oleh pelaku untuk dimasukan ke dalam bom rakitan guna menambah daya rusak ketika diledakan. 

"Yang biasa ini sebagai enhancement atau untuk menambah daya rusak dari bom yang dibuat tersebut," ujar Aswin. 

 

4. Beli bahan bom rakitan dengan uang jajan 

HOK (19) ternyata menggunakan uang jajan dan tabungannya untuk membeli bahan-bahan bom rakitan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim Densus 88 Antiteror Polri. 

Bahwa setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk pembelian bahan bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari ditabung sendiri. Uang jajan, kalau menurut keterangannya, yang diberikan oleh orang tua yang bersangkutan," papar Aswin. 

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement