INDRAMAYU - Satreskrim Polres Indramayu hingga kini belum dapat memberikan keterangan penyebab kematian bocah kelas 3 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang diduga korban bullying.
Pasalnya, polisi masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu. Meski begitu, polisi pun terus mendalami penyebab kematian korban dengan melakukan serangkaian penyelidikan.
"Sampai dengan hari ini kami telah melakukan serangkaian penyelidikan dengan melakukan cek TKP dan olah TKP. Kami juga telah melakukan autopsi terhadap jenazah almarhum di rumah sakit Bhayangkara Losarang. Dan saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik," ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, Selasa (6/8/2024).
Atas perkara tersebut, polisi telah memeriksa 28 saksi untuk mengetahui fakta yang terjadi dan memastikan penyebab kematian korban.
"Ada sekitar 28 saksi yang sudah kita mintai keterangan, antara lain berasal dari keluarga korban, para guru, para siswa teman korban, kemudian dari pihak puskesmas yaitu dokter, perawat, dan sopir ambulans. Kemudian juga dari dokter RSUD Indramayu," ungkap Hillal.
Selain itu, polisi juga sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti pakaian olahraga sekolah dan pakaian dalam milik korban.
"Kami telah berhasil mengumpulkan barang bukti yaitu pakaian milik almarhum, seperti kaos training olahraga, celana training olahraga, kemudian kaos dalam milik almarhum, kemudian celana dalam milik almarhum," terang Hillal.
Hillal menyampaikan, saat ini proses penyelidikan masih terus berjalan. Rencananya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dokter psikologi rumah sakit Bhayangkara Losarang untuk membantu melakukan pemeriksaan terhadap psikologi beberapa siswa SDN 3 Amis, Kecamatan Cikedung.
Terkait perkara tersebut, Dia menyatakan, Satreskrim Polres Indramayu akan menindaklanjuti dengan serius dan menanganinya secara profesional, akuntabel, dan prosedural.
"Dapat kami sampaikan, sampai saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara. Pihak keluarga pun kemarin sudah mengetahui keterangan tersebut, termasuk sudah melaporkan kasus ini dan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas perkara ini, apakah ada unsur pidana atau tidak," jelas Hillal.
(Khafid Mardiyansyah)