Permintaan ini disampaikan karena pengosongan Istana Negara adalah kehendak pemerintah setempat yang sah, maka Gus Dur tak perlu melawan sama sekali, sehingga kewajiban mempertahankan “rumah” pun gugur. Gus Dur keluar dari Istana tanpa gejolak.
Dalam perbincangan dengan Maman Imanulhaq, Gus Dur tampaknya tidak menjadikan pelengserannya sebagai sebuah beban personal.
Ketika ditanya Maman kenapa harus membuat surat perintah dari Lurah Gambir untuk keluar Istana?
Gus Dur menjawab dengan guyonan.
"Supaya nanti ketika ditanya di hadapan Allah, kenapa kamu meninggalkan Istana Negara? Tinggal saya jawab monggo (silakan) ditanya saja ke Lurah Gambir,” ujarnya.
(Salman Mardira)