Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Pahlawan Nasional yang Berasal dari Papua, Salah Satunya Dipajang di Uang Rp10 Ribu

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |20:52 WIB
5 Pahlawan Nasional yang Berasal dari Papua, Salah Satunya Dipajang di Uang Rp10 Ribu
Gelar kepahlawan yang mereka dapatkan diabadikan pemerintah dalam SK Presiden.
A
A
A

3. Marten Indhey

Marthen Indey lahir pada 14 Maret 1912 di Doromena, Papua, dan meninggal pada 17 Juli 1986. Pada 14 September 1993, Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993 memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Marthen.

Martyn adalah seorang polisi Belanda, tetapi dia mendukung Indonesia dalam pemberontakan Irian Barat 1945 melawan Belanda. Perlawanan terjadi untuk menentang rencana Belanda memisahkan Irian Barat dari Indonesia. Setelah itu, dia  diangkat menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

4. Johanes Abraham Dimara

Johannes Abraham Dimara lahir pada 16 April 1916 di Korem, Biak Utara, Papua. Dia wafat pada 20 Oktober 2000 di Jakarta. Johannes adalah seorang mayor dalam tentara. Pengembalian wilayah Irian Barat ke Republik Indonesia adalah salah satu contoh perjuangan Johannes. 

Dia hadir ketika bendera Merah Putih dikibarkan di Namlea, Pulau Buru, pada tahun 1946. Pada tahun 1950, ia menjadi ketua Organisasi Pemberantasan Irian Barat (OPI) dan ditawan oleh militer Belanda. Pada tahun 2011, Johannes diberi gelar Pahlawan Nasional atas perjuangannya.


5. Machmud Singgirei Rumagesan

Berdasarkan SK Presiden Nomor 117/TK/2020, Machmud Singgirei Rumagesan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2020. Machmud adalah Raja Muda FakFak. Dia lahir di Kokas pada 27 Desember 1885 dan meninggal pada 5 Juli 1964.

Di usia 21 tahun, ia menjabat sebagai Raja Sekar dengan gelar Raja Al Alam Ugar Sekar, yang berarti raja yang lahir dan tumbuh tanpa kontrol dan kekuatan dari kerajaan lain. Pada tahun 1953, ia menjabat sebagai pemimpin Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB), dan juga memimpin Gerakan Organisasi Pemuda Cendrawasih Muda.

Gerakan tersebut bertujuan membantu pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda. hingga Singgirei menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dari 1959 hingga 1965.

Kelima pahlawan ini telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, terutama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan integrasi Papua dengan Indonesia. Jasa dan pengorbanan mereka harus selalu dikenang dan dijadikan inspirasi untuk terus membangun Papua dan Indonesia secara keseluruhan. 

Sebagai warga negara, kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka dalam menjaga persatuan dan keutuhan negara. (Zahra Aqilla Oktaviona)

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement