Menurut Haji Isam, keberhasilan program cetak sawah adalah tanggung jawab besar dari negara. Oleh karena itu, dia memantau langsung proses bongkar alat berat yang menjadi sarana pendukung utama untuk program cetak sawah tersebut.
“Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya. Dalam benak saya, bagaimana gagasan cetak sawah satu juta hektare ini bisa terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jhonlin Group menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk pemesanan 2.000 unit ekskavator dengan produsen alat berat China, SANY Group. Penandatanganan MoU dilakukan langsung Haji Isam, di Shanghai, China, Rabu 26 Juni 2024 lalu.
Jumlah pemesanan ekskavator ini menjadi yang terbesar di dunia. Ribuan ekskavator itu akan digunakan dalam proyek-proyek pertanian di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Jhonlin Group yang akan terus mengembangkan proyek pertanian untuk mendukung kemajuan pertanian di Indonesia.
(Awaludin)