Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prajurit Kopassus Ini Menyamar Jadi Pedagang Durian Masuk Sarang GAM, Pernah Kena Tempeleng

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 15 Agustus 2024 |07:02 WIB
Prajurit Kopassus Ini Menyamar Jadi Pedagang Durian Masuk Sarang GAM, Pernah Kena Tempeleng
Kopassus. (Foto: Ilustrasi/TNI AD)
A
A
A

PASUKAN Kopassus atau Komando Pasukan Khusus tak rela menyamar demi bisa masuk ke sarang musuh. Salah satunya saat opeasi menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Salah satu ujung tombak TNI dalam perang Aceh adalah aktivitas intelijen yang berhasil masuk ke dalam lingkaran pusat kekuasaan GAM. Dikutip dari buku Koppasus untuk Indonesia karangan Iwan Santosa E.A Natanegara, Sersan Badri (bukan nama sebenarnya) punya kisah heroik.

"Saya pernah menyamar jadi tukang durian yang mengirim dagangan dari Medan ke Lhokseumawe," ujar anggota Sandi Yudha Kopassus itu.

Selama perjalanan tersebut, dirinya harus melewati pos penjagaaan dan pemeriksaan aparat. Saat melintas, dirinya kerap kali diminta jatah durian.

"Saya beri dua buah durian justru dimarahi lalu ditempeleng. Katanya, kalau untuk GAM pasti saya memberi banyak. Di sini ada satu peleton anggota yang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian?" katanya.

Bukan tanpa alasan Badri melakukan penyamaran. Dengan situasi konflik saat itu, sulit untuk masuk ke dalam masyarakat Aceh yang trauma akibat konflik berkepanjangan. Sehingga, dirinya menyamar sebagai tukang buah Aceh perantauan.

Menjadi tukang buah membuat Badri leluasa untuk bergerak dari Medan, Sumatera Utara, Lhokseumawe di Aceh Utara untuk menjalankan bisnis buahnya yang mengantarnya masuk ke sarang GAM. Prosesnya sangat panjang untuk bisa mendapatkan kepercayaan GAM.

Selama setahun Badri memetakan situasi lapangan di Aceh, khususnya di sekitar Lhokseumawe yang menjadi basis militer kekuataan GAM. Pelan tapi pasti, satu per satu mulai dari para istri, orangtua, mertua, dan anak dari keluarga petinggi GAM berhasil dirangkul oleh Badri.

Sehingga mereka sangat bergantung pada bantuan Badri yang memposisikan dirinya sebagai petinggi TNI yang menjadi "pejuang" GAM.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement