Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perjuangan Anak Dongi-Dongi Meraih Mimpi, Sekolah SD dan SMP Berada di Satu Atap

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 17 Agustus 2024 |06:37 WIB
Perjuangan Anak Dongi-Dongi Meraih Mimpi, Sekolah SD dan SMP Berada di Satu Atap
Asa Anak Dongi Dongi raih cita-cita (Foto : Tangkapan Layar Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Sebagian anak di Desa Dongi-Dongi, Kabupaten Poso. Terletak di pinggir Taman Nasional Lore Lindu dan berstatus desa persiapan, hanya terdapat satu SD-SMP Satap atau satu atap, di wilayah ini dan satu lagi SD kecil milik yayasan swasta. Kontur desa yang memanjang, membuat para siswa bisa berjalan lebih dari satu jam untuk menuju ke sekolah.

Bahkan, ketika ingin melanjutkan ke jenjang SMA, anak-anak di desa tersebut harus keluar dari desanya, hingga keluar kabupaten. Pilihan mereka adalah berjauhan dari orang tua dan membiarkan desa kekurangan anak muda, lelah di perjalanan bersekolah setiap hari, atau terpaksa berhenti bermimpi tinggi.

Padahal, setiap anak berhak memiliki cita-cita setinggi langit. Setiap anak berhak pula mendapatkan fasilitas pendidikan terbaik untuk menggapai mimpinya. Namun, hal tersebut masih belum terlaksana secara maksimal
di Desa Dongi-Dongi tadi.

Tidak hanya akses menuju sekolah, sekolah yang ada di Desa pun memiliki fasilitas yang kurang memadai. Belum lagi, tidak tersedianya guru di beberapa mata pelajaran, menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa untuk meraih hak dan cita-citanya.

Upaya Bakti Nusantara Membuka Cakrawala Melihat situasi ini, Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) melalui Bakti Nusantara 2024 Poso menetapkan bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama kegiatan, selain pembangunan Puskesmas sebagai proyek utama. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (17/8/2024), diskusi antara YTBN dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso menemukan betapa pentingnya anak-anak di Desa Dongi-Dongi membutuhkan dorongan motivasi untuk terus memupuk cita-cita.

Pemkab Poso melihat bagaimana para relawan Bakti Nusantara yang berasal dari seluruh Indonesia dan bekerja sebagai profesional, akan memberikan inspirasi tersendiri bagi para siswa. Mereka akan dapat melihat wujud
sebenarnya dari Bhinneka Tunggal Ika dan gotong royong Indonesia melalui kehadiran para relawan.

Sejak awal kedatangan para relawan, anak-anak Dongi-Dongi terlihat sangat antusias menyambut, bertanya, dan bercerita tentang kesehariannya. Diki, Alif, dan Steven adalah tiga di antaranya. Mereka murid Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Satap yang bercita-cita sebagai tentara dan dengan bangga menjadi Pasukan Pengibar Bendera untuk upacara bendera bersama antara siswa, guru, dan relawan.

Waktu latihan yang terbatas justru menjadi semangat lebih untuk membuktikan bahwa mereka bisa. Semangat mereka semakin tergambar ketika berhasil mengibarkan Sang Merah Putih.

Memupuk Asa dan Cita Bercita-cita menjadi tentara menghadirkan tantangan lebih bagi mereka Diki, Alif, dan Steven. Banyak hal yang harus dipersiapkan sejak saat ini, menjelang mereka masuk SMA. Namun, mereka bahkan masih bingung di mana mereka bisa atau akan melanjutkan SMA. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement