PADANG - Aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Barat dan koalisi masyarakat sipil, menolak RUU Pilkada di luar DPRD Sumatera Barat (Sumbar) sempat diguyur hujan. Namun, guyuran hujan tak menyurutkan aksi mahasiswa.
Menurut Asmil Mardin, salah satu dosen yang ikut berorasi, saat ini DPR sudah melanggar konstitusi yaitu seharusnya putusan dari MK tersebut sudah berlaku.
“Tetapi DPR berupaya untuk mengangkangi bagaimana konstitusi itu dilanggar untuk kepentingan keluarga Jokowi presiden saat ini,” katanya, Kamis (22/8/2024).
Massa meminta DPR untuk menghentikan pembahasan RUU Pilkada saat ini, karena menurut Asmil, itu merusak demokrasi yang sudah lama dibangun diperjuangkan pendiri bangsa, perjuangan aktivis 98. “Tapi DPR hari ini menjilat pemerintahan untuk meluluskan hanya satu kepentingan keluarga saja,” katanya.
Aksi ini diisi oleh orasi perwakilan mahasiswa dan dosen, ngo dan masyarakat sipilnya. Serta diisi spanduk bertuliskan negara diperkosa satu keluarga serta atraksi kekerasan yang dilakukan aparat saat ini.
Hingga berita ini dituliskan massa masih melakukan aksi di depan DPRD Sumbar.