TEPI BARAT - Beberapa keluarga berbondong-bondong mulai meninggalkan kamp Jenin, Tepi Barat, yang ditutup selama hampir empat hari oleh operasi militer Israel. Keputusan ini diambil setelah banyak serangan dan tekanan yang dilakukan Israel.
Seperti dilaporkan, terjadi pertempuran sengit di dalam kamp pada Sabtu (31/8/2024), dengan pertempuran dilaporkan terjadi di lingkungan Damaj pusat, tempat kelompok-kelompok bersenjata memiliki kehadiran yang kuat, serta di dekat pintu masuk kamp.
Di tengah tembakan, di bawah dengungan pesawat nirawak militer yang terus-menerus, beberapa sosok wanita dan anak-anak berjalan melewati kendaraan tentara Israel. Sendirian di jalan yang sepi, di antara truk-truk militer, mereka tampak kecil dan tidak pada tempatnya.
Oruba Shalabi, yang ketakutan, tertekan, dan menggendong putrinya yang berusia dua bulan, menceritakan kepada BBC apa yang mereka alami di dalam kamp.
“Mereka menembaki kami dan melemparkan granat tangan ke rumah-rumah,” katanya. “Separuh rumah kami diledakkan. Kami bersembunyi di dapur dan berteriak untuk memberi tahu mereka bahwa kami memiliki bayi,” lanjutnya.
Oruba mengatakan dia pergi ke depan pintu untuk memberi tahu mereka bahwa anak-anak di rumah itu ketakutan dan kesulitan bernapas karena asap.
“Mereka memberi tahu kami bahwa kami punya waktu dua menit untuk keluar,” katanya. “Mereka memeriksa ponsel dan kartu identitas kami, menyuruh kami berdiri di bawah sinar matahari selama setengah jam, lalu menyuruh kami berjalan lurus ke depan,” ujarnya.
Oruba pergi dengan berjalan kaki, seperti yang dilakukannya, bersama ibu, bibi, saudara perempuan, dan keponakannya. Ini adalah pertama kalinya mereka dapat meninggalkan rumah mereka sejak Selasa (27/8/2024) malam.
“Tidak ada listrik atau air [di kamp],” katanya. “Mereka menembaki siapa pun yang mendekati jendela. Semua tetangga kami dipaksa keluar dan kami semua dimasukkan ke dalam satu ruangan. Mereka menyuruh para pemuda itu duduk di lantai dan mengikat mereka,” ungkapnya.
Pertempuran di Jenin meningkat pada hari Sabtu. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya ada dua mayat di dalam kamp yang tidak dapat mereka keluarkan. Kementerian kesehatan Palestina mengatakan salah satu dari mereka adalah seorang pria tua.
Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi tentang korban tentara Israel. Sebuah pernyataan dari salah satu kelompok bersenjata yakni Brigade Martir al-Aqsa mengklaim para pejuangnya telah terlibat dalam penyergapan tentara di Damaj.
Operasi Israel minggu ini dimulai dengan serangan ke beberapa kota dan kamp pengungsi di utara Tepi Barat yang diduduki. Selama tiga hari terakhir, fokus operasi itu telah menyempit ke Jenin, karena pasukan telah ditarik keluar dari Tulkarem dan Tubas.
(Susi Susanti)