Terakhir, ia sangat berharap, kehadiran Paus ini menjadi momentum penting antara lain untuk membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian. Menurutnya, berbagai langkah politik dan diplomasi untuk menghentikan genosida Israel atas Palestina sudah dilakukan antara lain dengan melakukan genjatan senjata secara permanen.
"Akan tetapi langkah ini masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan. Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan (peace making), menciptakan perdamaian (peace building) dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan (human fraternity)," pungkasnya.
(Puteranegara Batubara)