BOGOR - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta, Rano Karno sowan ke kediaman Eks Wakil Gubernur Jakarta periode 1982-1987 sekaligus tokoh pencak silat, Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Selasa (3/9/2024). Kunjungannya tersebut berkaitan dengan Pilkada Jakarta 2024.
Pantauan di lokasi Bang Doel sapaan karibnya, tiba sekira pukul 10.28 WIB dengan menggunakan minibus Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi B 1829 DZD. Doel terlihat mengenakan kemeja batik motif ondel-ondel berwarna merah.
Rano membawa buah tangan berupa dua parcel buah saat tiba di kediaman Eddie Marzuki. Ia terlihat bersimpuh seraya memohon doa restu saat tiba di kediaman legenda Pencak Silat itu.
"Sini buah, lu Betawi datang gak bawa apa-apa," kata Doel.
Ia pun diperkenankan masuk oleh Eddie Marzuki ke dalam kediamannya itu. Rano bersama Eddie berkeliling area dalam rumahnya.
Sekedar informasi, Indonesia patut berbangga punya tokoh Pencak Silat yang mendunia namanya. Dia adalah Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya yang dijuluki ‘Bapak Pencak Silat Dunia’.
Mayjen Eddie Marzuki dikenal sebagai satu legenda Pencak Silat Indonesia. Pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931 ini telah berkontribusi besar kepada dunia Pencak Silat, olahraga beladiri asli dan kebanggaan Tanah Air.
Seperti apa sosok Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya? Bapak Pencak Silat Dunia ini pernah menduduki jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto pada periode 1982-1987.
Dia memulai karier militernya sejak muda ketika masih berusia 16 tahun dengan bergabung ke dalam Detasemen Garuda Putih saat Agresi Militer Belanda I. Karena tumbuh dan dewasa di masa kemerdekaan, Eddie terlibat dalam sejumlah gerakan perjuangan melawan Kolonialisme.
Berasal dari keluarga Betawi kebanyakan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Eddie merintis karir di Angkatan Bersenjata tanpa melalui Akademi Militer. Ketekunan dan kerja keras membuatnya mampu mencapai cita-citanya menjadi perwira tinggi.
Ia tercatat menyandang pangkat sersan tahun 1950 dan kemudian diangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) pada usia 80 tahun. Jenderal Tanpa Angkatan, begitu Eddie mengambarkan dirinya dalam otobiografinya.
(Puteranegara Batubara)