Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siapakah Sosok Paus yang Pernah Ditembak dan Dibunuh di Lapangan Vatikan?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 04 September 2024 |08:03 WIB
Siapakah Sosok Paus yang Pernah Ditembak dan Dibunuh di Lapangan Vatikan?
Siapakah Sosok Paus yang Pernah Ditembak dan Dibunuh di Lapangan Vatikan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Siapakah sosok Paus yang pernah ditembak dan dibunuh di lapangan Vatikan? Tentunya kabar ini sempat mengejutkan masyarakat dunia.

Penembakan itu terjadi pada tahun 1981. Saat itu sosok Paus itu berada di Roma untuk bertemu dengan para umatnya. Sayangnya, kejadian penembakan terjadi di Lapangan Santo Petrus, Roma.

Lantas siapakah sosok Paus yang pernah ditembak dan dibunuh di lapangan Vatikan? Ternyata bernama Paus Yohanes Paulus II. Dia ditembak dan terluka parah saat berjalan melalui lapangan dengan mobil terbuka.

Yohanes Paulus II, yang pernah menjadi pemimpin spiritual bagi hampir 600 juta umat Katolik Roma di seluruh dunia, dilantik pada tahun 1978 sebagai paus Polandia pertama dan paus non-Italia pertama dalam 456 tahun. Fasih dalam tujuh bahasa modern dan bahasa Latin, ia dikenal sebagai seorang pengembara yang bersemangat dan tidak takut keluar di depan umum. Empat hari setelah ditembak, ia menawarkan pengampunan kepada calon pembunuhnya dari ranjang rumah sakitnya.

Paus menghabiskan tiga minggu di rumah sakit sebelum dipulangkan setelah pulih sepenuhnya dari luka-lukanya. Sementara itu, pelaku penembakan itu bernama Mehmet Ali Agca. Dia merupakan warga  Turki berusia 23 tahun yang melarikan diri. Sebelum melarikan diri, dia melepaskan empat tembakan, salah satunya mengenai perut Paus, nyaris mengenai organ vital, dan satu lagi mengenai tangan kiri Paus.

 

Paus berusia 60 tahun itu, yang terkena tembakan di perut, tangan kiri, dan lengan kanan, dilarikan ke rumah sakit Gemelli di Roma, tempat ia menjalani operasi darurat.

Kepanikan melanda Lapangan Santo Petrus saat umat beriman menangis dan berdoa agar Bapa Suci selamat dari penembakan itu.

Peristiwa dramatis itu dilaporkan secara langsung oleh seorang jurnalis Radio Vatikan, Benedetto Nardacci, yang mengatakan: "Untuk pertama kalinya ada pembicaraan tentang terorisme bahkan di Vatikan,"katanya.

Polisi Italia mengumumkan bahwa Ağca, yang tengah melarikan diri dari otoritas Turki dan Interpol, adalah seorang teroris sayap kanan yang telah dihukum atas pembunuhan jurnalis Turki terkemuka yang condong ke kiri, Abdi İpekçi, pada tahun 1979.

Polisi menyita pistol Browning milik Ağca dan mengatakan bahwa ia telah melakukan perjalanan ke Italia dengan menggunakan paspor palsu. Tentunya pelakunya ditangkap.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement