JAKARTA - Seorang perempuan pengendara sepeda motor tewas tertabrak KRL di kawasan Citayam, Depok. Korban diduga menerobos palang perlintasan sebidang yang sudah ditutup penjaga.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/9/2024) sekitar pukul 13.25 WIB di Km 37+953 di jalan perlintasan langsung (JPL) Nomor 25 Stasiun Citayam.
Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menyayangkan kejadian kecelakaan tersebut. Pengendara diduga menerobos palang perlintasan kereta yang sudah ditutup petugas sehingga tertabrak KRL.
"Jam 13.25 WIB, terima laporan dari masinis KA 1285B (commuter line Bogor-Jakarta kota) dengan trainset 205JR7 (stamformasi 10 kereta) telah tertemper sepeda motor di Km 37+953 JPL 25 Stasiun Citayam (resmi dijaga)," kata Ixfan, Jumat.
Ia mengatakan, pengendara melanggar, menerobos palang pintu yang sudah ditutup oleh petugas penjaga palang pintu perlintasan. Secara hukum, lanjut Ixfan, aturan kendaraan melintas di perlintasan kereta diatur dalam Pasal 114 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ)
"Pasal tersebut berbunyi, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau isyarat lain," jelasnya.
Pengendara juga wajib mendahulukan kereta api yang melintas serta memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel. Ia menambahkan, ada ancaman sanksi bagi penerobos palang kereta. KAI mengajak masyarakat mengikuti aturan dan mengutamakan keselamatan.
Dijelaskan pula, terdapat sanksi bagi pengendara yang melanggar aturan tersebut. Dalam Pasal 296 undang-undang yang sama, pengendara yang melanggar aturan sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 114 akan dipidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda maksimal Rp750 ribu.
"Meski palang pintu perlintasan tidak ada atau tidak berfungsi, wajib untuk menjaga jarak aman dengan lintasan saat sedang menunggu kereta lewat. Jangan nekat, berhenti melebihi batas jarak aman yang sudah dipasang, agar nyawa tidak jadi taruhannya," lanjut Ixfan.
Perjalanan satu kereta sempat terhambat sekitar 13 menit selama penanganan kecelakaan. Saat ini, perjalanan kereta telah normal kembali.
Ixfan menyampaikan, selama Januari sampai dengan Agustus 2024 di wilayah Daop 1 Jakarta telah terjadi sebanyak 99 kejadian. Dengan melibatkan roda 4 sebanyak 17 kejadian, roda 2 sebanyak 16 kejadian, pejalan kaki (orang) sebanyak 65 kejadian dan 1 kejadian melibatkan hewan.
“KAI Daop 1 Jakarta dengan tegas menyampaikan kepada para pengguna jalan raya yang akan melintas pada perlintasan sebidang KA, agar selalu berhati-hati dan waspada, mengutamakan keselamatan dengan mematuhi rambu - rambu serta aturan yang ada, Wajib BERTEMAN (Berhenti, Tengok Kanan-Kiri, Aman, dan Jalan), palang pintu perlintasan bukanlah alat pengaman utama, tetapi disiplin dalam berlalu lintas lah yang harus dilakukan,” ujar Ixfan.
”KAI Daop 1 Jakarta sangat mengapresiasi seluruh masyarakat dan instansi terkait yang telah peduli menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA sebagai transportasi publik. Jika masyarakat melihat adanya potensi bahaya ataupun kegiatan yang mencurigakan di jalur kereta api dapat melaporkannya kepada petugas stasiun terdekat,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )