Dan keempat, kata dia, KPK harus memiliki pimpinan yang menguasai penguatan kelembagaan. Harus ada pimpinan memikirkan masa depan, serta persepsi publik terhadap KPK. Termasuk Menyusun target-target prioritas KPK. Hasil jejak pendapat Litbang Kompas pada 27 Mei-2 Juni 2024 menunjukkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga dengan citra positif paling rendah. Berdasarkan survei, KPK mendapat penilaian citra positif sebanyak 56,1 persen. Sedangkan, sebanyak 33,4 persen menyatakan buruk dan 10,5 persen mengaku tidak tahu.
"Dari 20 nama yang terpilih, terpantau beberapa nama-nama yang familiar di bidang pemberantasan korupsi. Misalnya, tokoh yang bolak balik menjadi pimpinan di Lembaga Kuasi Negara (Lembaga Komisi Negara), ada jendral polisi, pegawai KPK, akademisi, birokrat, sampai anggota DPR RI. Kami meminta prosesnya tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabel, dan melibatkan partisipasi masyarakat. Harapannya agar Pak Presiden dan Anggota DPR RI komisi III tidak salah pilih," lanjutnya.
Kata Tama, tugas pimpinan KPK sangatlah berat, tugas mereka bukan hanya memasukan koruptor sebanyak-banyaknya ke penjara.
"Lebih dari itu, mereka harus bisa memastikan kerja KPK terkait pencegahan, monitoring, serta koordinasi dan supervisi berjalan selaras dengan upaya-upaya penindakan," pungkasnya.
(Awaludin)