Hal serupa juga diungkapkan Peneliti senior bidang Sejarah dan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam. Berdasarkan hasil penelitiannya, Asvi mengamini bahwa malam itu Soeharto berada di RSPAD Gatot Subroto.
"Dia (Soeharto) kan di rumah sakit, karena anaknya itu Tommy dirawat disitu karena ketumpahan sop apa gitu. Dan dia dirumah sakit didatangi oleh Latief. Kalau itu kan sudah jelas," kata Asvi saat berbincang dengan Okezone belum lama ini.
Lebih lanjut, Asvi mengaku belum mendapatkan bukti yang sahih terkait keberadaan Soeharto hingga 1 Oktober 1965, pagi hari.
"Oh engga, kita engga tahu sampai pagi hari. Dia kan pulang ke rumahnya dan kabarnya itu mendapat informasi pertama dari tetangganya yang kemudian jadi menteri pendidikan, yang dari Mashuri, yang memberitahukan kok ada sesuatu, tembakan atau apa gitu," beber Asvi.
Berdasarkan buku berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan K.H, tercatat bahwa Soeharto sempat pulang ke rumahnya. Soeharto pulang sekira pukul 00.15 WIB.
"Kira-kira pukul sepuluh malam saya sempat menyaksikan Kol. Latief berjalan di depan zaal tempat tempat Tomy dirawat," beber Soeharto dikutip dari buku yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan K.H.
"Kira-kira pukul dua belas seperempat tengah malam saya disuruh oleh istri saya cepat pulang ke rumah di Jalan Haji Agus Salim karena ingat kepada Mamik, anak perempuan kami yang bungsu, yang baru setahun umurnya," imbuhnya.
(Rina Anggraeni)