Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengapa Soeharto Tidak Masuk Dalam Target Penculikan G30S PKI?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Jum'at, 20 September 2024 |06:49 WIB
Mengapa Soeharto Tidak Masuk Dalam Target Penculikan G30S PKI?
Mengapa Soeharto Tidak Masuk Dalam Target Penculikan G30S PKI? (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mengapa Soeharto tidak masuk dalam target penculikan G30S PKI? Padahal beberapa jenderal ikut diculik bahkan dibunuh.

Lantas, mengapa Soeharto tidak masuk dalam target penculikan G30S PKI?Polemik dugaan keterlibatan Soeharto dalam G30S tertulis dalam buku Abdul Latief yang berjudul Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto terlibat G30S. 

Dalam bukunya, Latief mengaku sempat datang dan bercerita ke Soeharto sebelum malam 30 September 1965. Latief bercerita soal rencana penculikan para Jenderal itu.

"Pak, malam ini kami beberapa kompi pasukan akan bergerak untuk membawa para jenderal anggota Dewan (Revolusi) ke hadapan yang mulia presiden," kata Latief dalam buku Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto terlibat G30S.

Kolonel Abdul Latief merupakan salah satu saksi dalam peristiwa G30S. Ia disebut-sebut sebagai salah satu orang yang terlibat dalam pembantaian para jenderal. Latief terlibat dalam beberapa rapat sebelum malam berdarah 30 September 1965, terjadi.

Lantas, menjadi pertanyaan penting dimana Pak Harto (Soeharto) berada saat malam jahanam 30 September 1965?

Malam itu, Soeharto berada di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Ia menemani anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra, atau yang karib disapa Tommy Soeharto, yang sedang dirawat di RSPAD, karena ketumpahan sup panas.

"Tanggal 30 September 1965. Kira-kira pukul sembilan malam saya bersama istri saya berada di Rumah Sakit Gatot Subroto. Kami menengok anak kami. Tommy, yang masih berumur empat tahun dirawat di sana karena tersiram sup yang panas. Agak lama juga kami berada di sana, maklumlah menjaga anak yang menjadi kesayangan semua," dikutip dari buku Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan K.H.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement