NAGEKEO - Hubertus Juani alias Hugo alias Nong (24), ambruk setelah ditembak Satuan Buru Sergap Reskrim Polres Nagekeo di paha kaki kirinya. Peristiwa ini sekaligus menjadi cerita akhir dari pelarian sang residivis kasus pencurian dan penganiayaan itu.
Sepanjang tahun 2024, Hubertus Juani dilaporkan telah dua kali melakukan tindak kejahatan pencurian dan penganiayaan. Namun pria itu lebih memilih mengkir dari panggilan Polisi.
Kasat Reskrim Polres Nagekeo, Iptu Dominggus Duran mengungkapkan, bahwa Hubertus Juani memang belum masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) namun dia kerap mangkir dari panggilan polisi terkait laporan tindakan kejahatan yang dilaporkan oleh warga.
Menurut Polisi, pada Januari 2024, Hubertus dilaporkan atas tuduhan penganiayaan terhadap seorang warga, dengan bukti laporan polisi bernomor LP/B/08/I/2024. Namun, meski sudah dipanggil, Hubertus tidak pernah memenuhi panggilan tersebut.
Kurang dari dua bulan setelah laporan pertama, polisi kembali menerima laporan tentang tindakan kejahatan pencurian ternak yang diduga dilakukan oleh Hubertus, tercatat dalam surat nomor LP/B/21/III/2024 tanggal 9 Maret 2024, namun Pria itu tetap saja tak gubris dengan panggilan polisi dan memilih untuk bersembunyi.
Walaupun polisi menghadapi kesulitan untuk mendeteksi keberadaan Hubertus yang kerap berpindah-pindah tempat di beberapa kota di Pulau Flores, pihak kepolisian akhirnya menemukan titik terang. Polisi mendapatkan informasi bahwa Hubertus akan segera meminang gadis pujaannya di kampung halamannya, Desa Anakoli, di hari dimana dia tangkap.
Namun saat polisi berupaya untuk menggerebek, Hubertus berusaha melarikan diri dengan sepeda motor ke kawasan perhutanan baku di Tanah Li. Dalam upaya penangkapan, Hubertus melawan dengan menggunakan senjata tajam, memaksa anggota polisi memberikan tembakan peringatan. Meskipun demikian, Hubertus tetap mencoba melawan.
“Dia membawa barang tajam dan berupaya melawan petugas. Anggota kami kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkannya,” ujar Iptu Dominggus Duran.
Akhirnya, satu tembakan mengenai paha kaki kiri Hubertus, mengakibatkan dia tidak bisa bergerak dan ditangkap. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini, kondisi Hubertus berangsur membaik setelah diberi perawatan oleh petugas medis setempat.
(Awaludin)