KEBERHASILAN Raden Mas Said, dari Keraton Kartasura dalam menguasai beberapa wilayah di Madiun dan Ponorogo, dari tangan VOC Belanda berefek domino. Pasukan Belanda yang tak mau kalah dan wilayah kekuasaan terusik mencoba melakukan perlawanan.
Kala itu perlawanan dilakukan oleh Mayor JJ Steenmulder, yang mencoba mengunci pergerakan pasukan Raden Mas Said di Ponorogo. Langkah ini dilakukan oleh VOC Belanda usai pergolakan di Madiun raya, hingga Jogorogo, yang kini masuk Ngawi.
Di sisi lain, hubungan Mangkubumi, penguasa Yogyakarta dengan Belanda yang mulai membaik yang mempengaruhi hal tersebut. Hal ini memunculkan situasi Mas Said yang membuat terbuka kembali ke keraton, pada tahun yang sama 1754.
Di tahun 1754 pula itulah pergolakan di Madiun dan Ponorogo tak terelakkan. Pasukan Mas Said bertempur, hingga akhirnya wilayah Ponorogo, Madiun, dan Caruban, kembali dikuasai oleh Keraton Kartasura. Tapi konsekuensinya Mas Said yang terdesak oleh serangan Belanda lari ke Pacitan.