Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Komdigi Paparkan Peran Indonesia Bagi Negara Asia-Afrika untuk Persoalan Global

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Sabtu, 16 November 2024 |17:25 WIB
Komdigi Paparkan Peran Indonesia Bagi Negara Asia-Afrika untuk Persoalan Global
Komdigi
A
A
A

Menurut Hendra Wahanu Prabandani, pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 yang diadakan secara bersamaan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 1-3 September yang lalu tersebut memiliki latar belakang untuk mengangkat kembali semangat Konferensi Asia Afrika atau Bandung Spirit.

“Di mana Indonesia pada tahun 1955 berhasil menjadi pemimpin bagi negara-negara Asia dan Afrika atas semangat solidaritas yang saat itu diangkat dalam rangka untuk mengatasi persoalan kolonialisme yang masih dialami oleh negara-negara Asia dan Afrika pada saat itu,” ungkap Hendra.

Lebih jauh Hendra menyebutkan bahwa dalam pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 ini dibahas tiga tema penting yaitu, terkait dengan bagaimana memperkuat kerjasama selatan-selatan dan triangular, isu tentang Sustainable Development Goals (SDGs) serta isu penting tentang Innovative Financing. 

“Pertemuan kemarin menghasilkan Chair’s Summary sebagai rekomendasi konkrit dari Indonesia untuk memecahkan isu atau persoalan global. Dan kemarin beberapa hasil dari HLF MSP ini menjadi masukan dalam Forum Summit of the Future di UN General Assembly sebulan yang lalu,” ujar Hendra.

“Kemudian pertemuan di tiap sesi juga menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang akan ditindak lanjuti kedepan,” sambungnya.

Hendra juga menyebutkan bahwa pertemuan ini memberikan sejumlah dampak seperti memperkuat citra positif Indonesia dalam hal kepemimpinannya di negara-negara berkembang (global south), pertemuan ini juga membuka banyak peluang pasar baru bagi pelaku usaha serta memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian masyarakat di Bali.

“Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari seluruh kepala negara yang hadir, terutama dalam hal menyatukan suara dari negara-negara berkembang dalam rangka mempromosikan solidaritas atau kesetaraan dan keadilan dalam kerjasama dengan negara maju serta memperkuat kerjasama multi-pihak,” ungkap Hendra.

Berbicara dalam perspektif Ilmu Komunikasi, Petrus Ana Andung menyatakan bahwa Indonesia setidaknya memiliki dua peran penting dalam pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 tersebut.

“Peran Indonesia dalam konteks dua forum ini yang pertama adalah menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDGs,” ungkap Petrus.

“Selain itu Indonesia juga berperan sebagai promotor yang aktif terlibat dalam kerjasama Selatan-Selatan,” tambahnya.

Menurut Petrus kedua peran yang dimainkan Indonesia di kedua forum tersebut nantinya akan memperkuat diplomasi publik internasional Indonesia, kemudian pendekatan idealistic-humanistic akan menggambarkan komunikasi internasional Indonesia dalam mendudukkan Indonesia sebagai bangsa dan negara berdaulat di mata Internasional, serta membangun komunikasi strategis dalam kerjasama ekonomi.

Sementara itu berbicara sebagai generasi muda, Bulan Sulla yang tampil sebagai pembicara terakhir menekankan tentang pentingnya peran generasi muda terutama dalam konteks penyebaran informasi terkait pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2.
“Sebagai anak muda kita memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia maya yang dapat mempengaruhi opini-opini publik dan membawa perubahan sosial dengan apa yang kita share,” ujar Bulan.

“Saya percaya bahwa kita anak muda dapat menyebarluaskan berbagai isu-isu terbaru tentang negara kita hingga ke luar negeri. Adalah langkah yang sangat bagus apabila kita sebagai anak muda turut berperan dalam penyebaran informasi positif untuk meningkatkan solidaritas global Indonesia,” imbuhnya.

Acara Forum Literasi Politik, Hukum dan Keamanan Digital (Firtual) kali ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Bandung Spirit dan perannya dalam menghadapi tantangan global, menyediakan platform bagi masyarakat untuk diskusi mengenai solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam konteks keberlanjutan dan digitalisasi dan juga memberikan edukasi untuk mengambil tindakan konkret dalam mendukung inisiatif keberlanjutan dan memanfaatkan teknologi digital.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement