Pelestarian kebudayaan Betawi, kata Ridwan Kamil, tentunya akan terus dilestarikan dan dihadirkan dalam bentuk kurikulum sekolah, sehingga pelestarian kebudayaan Betawi seperti Lenong, pantun, palang pintu, ondel-ondel menjadi sebuah tempat di sekolah.
"Menjadi sebuah kebiasaan dan pertunjukan yang dilestarikan secara jangka Panjang," ucap Ridwan Kamil.
Kemudian, kata Ridwan Kamil, mengenai arsitektur gerbang Betawi dan pembuatan gapuranya tentu akan dibuat semakin menarik dan menjadi pusat perhatian para masyarakat.
"Kami desainkan di komplek-komplek kampung-kampung, sehingga terasa secara visual," ujarnya
"Karena ada hal-hal asitektural seperti itu, biar siswa khusus untuk anak Betawi juga kita pisahkan diskresinya nanti dalam pintu khusus, termasuk pelestarian situs-situs yang nanti disepakati," tukasnya.