Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tersangka Penabrakan Pejalan Kaki di New Orleans Tewaskan 15 Orang Seorang Veteran Angkatan Darat

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Kamis, 02 Januari 2025 |07:38 WIB
Tersangka Penabrakan Pejalan Kaki di New Orleans Tewaskan 15 Orang Seorang Veteran Angkatan Darat
Pengemudi pikap penabrak pejalan kaki di New Orleans seorang veteran angkatan darat (Foto : AP)
A
A
A

NEW ORLEANS - Seorang veteran Angkatan Darat AS dari Texas menjadi tersangka serangan berdarah pada Tahun Baru 2025 di New Orleans yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan menyebabkan 30 lainnya terluka.

Penyelidik federal mengidentifikasi Shamsud-Din Jabbar (42), sebagai pria yang dengan sengaja menabrakkan mobil truk pikap sewaan ke orang-orang yang tengah merayakan Tahun Baru 2025 sekira pukul 03.15 waktu setempat, di Bourbon Street.

Pelaku pun tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sementara, dua petugas tertembak dalam perkelahian itu dan berada dalam kondisi stabil, kata para pejabat.

Pejabat federal dan lokal bekerja sama untuk mengungkap motivasi di balik serangan tersebut dan menentukan apakah Jabbar bertindak sendiri atau mendapat bantuan.

"Ini bukan sekadar tindakan terorisme. Ini kejahatan," kata Anne Kirkpatrick, inspektur Kepolisian New Orleans, dilansir dari NBC News, Kamis (2/1/2024).

Kornologi Kejadian

Pembantaian tersebut terjadi ketika Jabbar melaju ke trotoar, melewati kendaraan polisi yang diparkir untuk memblokir mobil dari pejalan kaki yang merayakan di Jalan Bourbon yang ramai, kata para pejabat kepada wartawan Rabu sore.

Menurut informasi awal, Jabbar memasang bendera hitam di halangan truk F-150 Lightning, dan para pejabat sedang menyelidiki apakah bendera itu ada hubungannya dengan kelompok teroris ISIS dan ada hubungannya dengan organisasi teroris.

Polisi Selidiki Lebih Dalam

Pejabat federal dan penegak hukum setempat di New Orleans sedang menyelidiki apakah Jabbar menggunakan senapan panjang dan menembakkannya ke kerumunan saat dia menabrak orang, tiga pejabat senior penegak hukum yang diberi pengarahan tentang penyelidikan tersebut mengatakan kepada NBC News.

Insiden tersebut sedang diselidiki baik sebagai serangan teroris maupun tempat kejadian perkara, kata pejabat federal dan lokal.

“Kami akan tanpa henti, dan kami akan melakukan apa pun untuk memberikan keadilan yang nyata,” kata Wali Kota New Orleans LaToya Cantrell dalam konferensi pers. 

FBI, yang memimpin penyelidikan, mengatakan senjata dan alat peledak rakitan, atau IED, ada di mobil Jabbar dan di French Quarter.

Para pejabat sedang menyelidiki setidaknya dua IED yang mungkin ditanam di dekat area serangan untuk mengetahui apakah itu benar-benar alat peledak dan apakah bisa dioperasikan.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement