Portugal sebenarnya netral, meskipun memiliki perjanjian dengan Inggris. Salazar membenci Nazi, tetapi karena Portugal juga memiliki perjanjian non-agresi dengan Spanyol, akan sulit bagi Hitler untuk menyerang Portugal jika ia tidak dapat melewati Spanyol.
Namun karena Lisbon pada dasarnya adalah tempat pertemuan spionase Perang Dunia II, Hitler dapat menggunakannya sebagai pusat informasi tentang Sekutu (dan sebaliknya).
Jerman memang punya rencana unutk menginvasi Irlandia. Rencana itu disebut “Operasi Sealion”.
Namun, Jerman tidak menjalankan rencana itu karena beberapa alasan di antaranya; Jerman tidak punya sarana untuk mengangkut pasukannya menyeberangi selat Inggris. Bahkan jika mereka berhasil mengirimkan pasukannya ke Irlandia, logistiknya akan sangat mustahil karena Jerman tidak memiliki kapal pasokan yang dibutuhkan untuk mendukung invasi.
Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman pada masa Nazi) juga tidak mampu untuk mendukung invasi tersebut karena pesawatnya tidak memiliki jangkauan dan daya tahan yang memadai, serta Angkatan Laut (AL) Kerajaan Inggris akan mempertahankan wilayah mereka, jadi Jerman tidak bisa mendekat sebelum dihancurkan karena AL Britania Raya merupakan salah satu AL terbesar di dunia pada saat PD II.
Keputusan Hitler untuk tidak menginvasi Kota Vatikan bisa dikaitkan dengan beberapa faktor. Kota Vatikan adalah pusat Gereja Katolik dan memiliki kepentingan keagamaan dan simbolis yang signifikan bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Invasi Kota Vatikan dapat memicu reaksi keras yang meluas tidak hanya dari umat Katolik di Jerman dan Italia, tetapi juga dari umat Katolik di negara lain.
Kota Vatikan memiliki wilayah yang kecil, hanya sekitar 44 hektar dan kota ini tidak memiliki sumber daya yang strategis.
(Erha Aprili Ramadhoni)