Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Curhat Nelayan Indonesia soal Ilegal Fishing, Makan Bergizi Gratis, Hingga Dualisme Organisasi

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Sabtu, 18 Januari 2025 |10:30 WIB
Curhat Nelayan Indonesia soal <i>Ilegal Fishing</i>, Makan Bergizi Gratis, Hingga Dualisme Organisasi
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dilaporkan kini dalam kondisi resah akibat tidak mendapat perhatian organisasi. Adanya kepengurusan ganda HNSI di tingkat pusat diduga menjadi pemicunya.

Dua kepengurusan HNSI di pusat tersebut, di antaranya pimpinan Herman Herry dan pimpinan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut /KASAL Laksamana TNI Purn Soemarjono. 

"Para pengurus pengurus pusat sibuk dalam merebut jabatan Ketua Umum HNSI. Para anggota juga bingung dengan dengan kepengurusan ganda di pusat saat ini," kata Aktivis Nelayan HNSI Andy Willkam Sinaga dalam keterangannya, Sabtu (19/1/2025).

Andy mengungkapkan, saat ini para nelayan Muara Baru dan Muara Gembong Bekasi merasa tidak pernah lagi diadvokasi hak - hak normatifnya. Seperti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan anggota HNSI.

Andy yang juga Ketua Departemen Jaminan dan Kesejahteraan Sosial Nelayan DPP HNSI menambahkan,belum lagi banyak persoalan tentang Nelayan di Indonesia yang harus diselesaikan HNSI. 

Di mana Nelayan Indonesia menghadapi berbagai persoalan, di antaranya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) nelayan asing, seperti dari Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

"Mereka sering menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Kemudian Praktik menangkap ikan secara berlebihan menyebabkan 75 persen sumber daya ikan Indonesia dieksploitasi," kata Andy.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement