Dia membeberkan, kondisi bencana tersebut sudah terjadi beberapa kali di wilayah Indonesia, termasuk di Papua, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, yang mana kerap memakan banyak korban jiwa sehingga poin tersebut harus ditegaskan dan diperhatikan bersama. Situasi cuaca saat ini ada tendensi dampak potensi munculnya bencana tersebut.
"Jadi, situasi cuaca saat ini ada tendensi mengarah kesana, yang memicu terjadinya banjir bandang terutama akibat dari kejadian gempa sebelumnya," paparnya.
Apalagi, tambahnya, data dalam satu bulan terakhir di Januari 2025 terdapat titik-titik gempa, khususnya di Papua. Sekaligus prediksi curah hujan bakal meningkat atau melompah sehingga wilayah Papua khususnya, berpotensi munculnya bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
"Di Papua ternyata dalam 1 bulan terakhir, utamanya Papua Barat dan Papua Barat Daya dan beberapa di Papua bagian Selatan disitu banyak gunung, dan di gunung itu mengalir sungai-sungai, biasanya setelah terjadi gempa kecil itu mengakibatkan longsor di bekas gunung dan membendung lembah sungai dan menjadi bendungan air hujan," jelasnya..
"Apabila terjadi hujan lebat, bendungan itu akan jebol menyentor ke bawah secara cepat dengan membawa batuan, kayuan, pasir, campur aduk dan bisa melampar keluar badan sungai lebih dari 1 kilometer. Ini fenomenanya pas ada cuaca puncak musim hujan, ada gempa sungai sebelumnya, ada sungai yang lebar," katanya lagi.
(Khafid Mardiyansyah)