Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nestapa Tenaga Honorer,  Anak Makan Siang Gratis Orangtuanya Terkena PHK

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Rabu, 12 Februari 2025 |14:07 WIB
Nestapa Tenaga Honorer,  Anak Makan Siang Gratis Orangtuanya Terkena PHK
Nestapa Tenaga Honorer,  Anak Makan Siang Gratis Orangtuanya Terkena PHK
A
A
A

JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Giri Ramanda N Kiemas menyoroti efisiensi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) yang dilakukan oleh pemerintah Prabowo-Gibran. Terutama pemangkasan atau pengurangan belanja honorarium bagi tenaga honorer.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat komisi II bersama mitra kerjanya di ruang rapat gedung DPR RI, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Giri khawatir, kebijakan efisiensi anggaran ini diapat menimbulkan PHK massal bagi para tenaga honorer di Indonesia.

"Permasalahan pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK seperti Pak Taufan tadi bicara, kan masih banyak problem sehingga saya mengkhawatirkan akan terjadi banyaknya pemutusan kontrak PHK bagai tenaga honorer," kata Giri.

Dia juga menyinggung program besar pemerintah 'Makan Bergizi Gratis' yang menyebabkan terjadinya efisiensi anggaran. Lalu membayangkan jika sang anak mendapatkan makan siang di sekolah namun orang tuanya justru terkena PHK akibat kebijakan efisiensi ini.

"Begini Pak kita kan pemerintah menginisiasi program makan gratis bagi anak-anak sekolah, tapi bagaimana jika orang tua mereka terkena PHK sehingga makan malam pun mereka bingung kasian pak," ungkapnya.

 

Giri juga mempertanyakan terkait kebijakan efisiensi anggaran ini, apakah akan berdampak besar kepada sosial ekonomi di Indonesia. Lantas jika ada pemotongan anggaran, apa mitigasi yang dilakukan pemerintah agar para tenaga honorer ini tidak kehilangan pekerjaannya.

"Apa strategi yang ditetapkan untuk penyelesaian permasalahan honorer yang belum diangkat menjadi PPPK, dan yang terakhir Pak apakah rencana alternatif untuk memastikan tenaga honorer tetap mendapatkan penghasilan yang layak di tengah kebijakan efisiensi," tutupnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement