Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tokoh Banten: Berdosa jika Tanah Negara Dibiarkan Tak Bermanfaat

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 27 Februari 2025 |22:50 WIB
Tokoh Banten: Berdosa jika Tanah Negara Dibiarkan Tak Bermanfaat
Ilustrasi (Foto: Dok)
A
A
A

JAKARTA — Tokoh masyarakat Banten, Gus Rofi Muhlis, mengungkapkan, bahwa tanah Negara sebaiknya dimanfaatkan untuk mendorong kemaslahatan masyarakat. Sebab, berdosa jika didiamkan tak bermanfaat.

Misalnya, seperti yang ada di kawasan pantai utara Tangerang, kalau didiamkan akan habis termakan abrasi. Gus Rofi menekankan hal tersebut mengingat ramainya perdebatan tindak lanjut program Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan pantai utara Tangerang.

Menurutnya, tanah yang berada di kawasan pantai utara Tangerang merupakan tanah Negara yang tidak dikelola dengan baik. Di mana, tanah tersebut masuk dalam program PSN.

“Jadi, bedakan antara tanah negara yang dikelola Perhutani dengan tanah milik swasta. Itu dua hal yang beda. Dan yang masuk PSN adalah tanah negara tersebut,” kata Gus Rofi dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/2/2025).

Untuk itu, pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perpres untuk menjadikannya bagian proyek PSN. Prosesnya dimulai dari kajian dari bawah, sampai ke gubernur, lalu sampai kementerian, dan melibatkan sejumlah kementerian hingga akhirnya keluar Perpres.

“Jadi ini ada prosesnya, bukan ujuk-ujuk (tiba-tiba, red) ada PSN,” tuturnya.

 

Gus Rofi berharap dengan adanya pengelolaan yang baik terhadap tanah Negara yang dijadikan PSN akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia mencontohkan, pada kawasan tersebut hanya untuk wisata hijau, mangrove dan dilarang untuk perumahan.

“Kawasan ini mangrove hanya tinggal 90 hektare, tapi diamanatkan dijadikan 500 hektare. Ini baik apa buruk?” katanya.

Ditambah jika nantinya dibangun menjadi tempat wisata, tentunya akan memberikan dampak yang baik. PSN setidaknya akan membuka peluang tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi hingga peluang usaha masyarakat, termasuk memberikan pemasukan bagi Negara lewat pajak.

“Kalau dihentikan mau dibuat apa?” ujarnya.

Gus Rofi kembali menekankan, kalau ada tanah negara yang tidak terurus dan tidak termanfaatkan malah akan berdosa. “Kalau itu didiamkan malahan berdosa,” ujarnya.

Soal banyak pihak yang kurang memahami dan termakan isu PSN, Gus Rofi mengingatkan, sebaiknya lebih dulu melakukan klarifikasi.

“Mudharat itu kalau kemudian di sana pekerjanya diambil dari orang luar. Lah ini kan nanti pekerjanya juga berasal dari sekitaran lokasi PSN.  Kalau ada anak Banten, anak Tangerang yang punya kualifikasi dan profesional untuk jadi direktur. Kan begitu,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement