Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada Jumat mengatakan hari-hari mendatang adalah "kritis" untuk perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata.
"Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera harus dipatuhi. Hari-hari mendatang adalah kritis. Para pihak harus berusaha keras untuk menghindari kegagalan kesepakatan ini," kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Gencatan senjata tahap pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari, menghentikan pertempuran selama 15 bulan antara Hamas dan militer Israel, yang memungkinkan pembebasan 33 sandera Israel dan lima sandera Thailand dari sekira 1.900 tahanan dan tahanan Palestina.
Namun, negosiasi pada tahap kedua, termasuk pembebasan semua sandera yang masih hidup dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, baru saja dimulai.
Diperkirakan ada 24 sandera yang masih hidup, sementara 39 lainnya diperkirakan telah meninggal.
Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekira 1.200 orang dan menyandera 251 orang lainnya.
Israel menanggapi dengan operasi udara dan darat di Jalur Gaza, yang menewaskan setidaknya 48.365 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
(Rahman Asmardika)