Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Brigadir AK Sempat Ambil Foto Bayi Bersama Ibunya Sebelum Diduga Membunuhnya

Eka Setiawan , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2025 |17:21 WIB
Brigadir AK Sempat Ambil Foto Bayi Bersama Ibunya Sebelum Diduga Membunuhnya
Pengacara Alif Abdurrahman dan M Amal Lutfiansyah memberikan keterangan kepada wartawan terkait polisi diduga bunuh bayinya (Foto : Okezone/Eka S)
A
A
A

SEMARANG – DJP (24) ibu korban dari bayi laki-laki berinisial NA (2 bulan) yang diduga dibunuh Brigadir AK (28) anggota Polda Jateng, angkat bicara terkait kasus tersebut. Pelaku, sebutnya, sempat berdalih bayinya tersedak. Hal itu diungkapkan pengacara DJP, yakni Alif Abdurrahman dan M. Amal Lutfiansyah kepada wartawan.

“Kejadiannya Minggu 2 Maret 2025 sore, DJP ini selaku pelapor dan ibu korban jalan-jalan bersama Brigadir AK. Setelah jalan-jalan mampirlah si ibu ini kebetulan lewat Pasar Peterongan,” kata Alif di kantornya, Abdurrahman & Co di Kota Semarang, Selasa (11/3/2025) sore.

Ketika itu mereka mengendarai mobil. NJP turun ke pasar, bayinya dititipkan ke ayahnya yakni Brigadir AK.

“Sebelumnya sempat berfoto dulu NJP alias ibunya ini dengan anaknya, posenya digendong. Yang mengambil foto (dari ponsel) ini Brigadir AK. Ini foto diambil pukul 14.39 WIB (hari Minggu 2 Maret 2025),” sambungnya.

Ibunya ini masuk pasar kira-kira 10 menit sudah kembali, namun posisi bayi itu tertidur. Namun, NJP alias ibunya ini curiga karena mulutnya membiru. Mereka langsung membawa ke RS Roemani Semarang, sempat dirawat di ICU, namun esok harinya meninggal dunia.

“Pengakuannya si bayi ini sempat tersedak, gumoh, jadi ditepok-tepok gitu punggungnya. Terus katanya langsung tidur. Sempat dibawa ke RS, esok harinya (3 Maret 2025) pukul 3 sore (15.00 WIB), kondisi bayi itu mengalami penurunan dan meninggal dunia. Keterangan yang kami dapat (dari rumah sakit) penyebab meninggalnya karena gagal nafas,” ujar Alif.

Malam harinya, jenazah bayi dibawa ke Purbalingga, tempat kampung halaman Brigadir AK, untuk dimakamkan. Namun, yang makin menguatkan kecurigaan, Brigadir AK setelah itu tidak diketahui keberadaannya ketika istrinya hendak menenangkan diri ke kampung halaman.

“Jadi Brigadir AK ini semacam kabur, hilang, tidak diketahui keberadaannya. Ini membuat makin janggal, sehingga muncullah laporan ke Polda Jateng,” sambung Alif.

Dia menyebut, berdasar hasil tes DNA yang dilakukan, Brigadir AK adalah ayah kandung dari bayi NA. “Akurasinya 99,99 persen, sudah tes DNA, kami enggak ngarang-ngarang,” jelasnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement