"Dalam hitungan detik setelah ditarik dari reruntuhan, gempa bumi lain terjadi dan bangunan tempat kami berlari runtuh. Saya sangat takut dan kesakitan sehingga saya tidak bisa berjalan, jadi ayah saya menyeret saya dan membantu saya bergerak," ucapnya.
Ia menjelaskan, dari tujuh orang di rumah itu, dua bibi diselamatkan bersama dirinya.
"Salah satunya telah meninggal sementara yang lain berada di rumah sakit. Nenek, bibi, dan paman saya belum ditemukan - mereka masih terjebak di bawah reruntuhan," ucapnya.
"Peluang mereka untuk bertahan hidup adalah nol persen. Saya tidak bisa menerimanya. Itu terjadi dalam sekejap mata, tepat di depan mata saya," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)