"Perjelas, saya memang tersingkir, tetapi kenyataannya jutaan rakyat Prancis yang suaranya telah disingkirkan," katanya.
Dalam sebuah wawancara di acara utama TV, ketua partai National Rally (RN) yang berusia 56 tahun itu mengatakan bahwa ia tidak bersalah, dan akan mengajukan banding sesegera mungkin terhadap apa yang ia gambarkan sebagai putusan yang dipolitisasi.
"Malam ini ada jutaan orang Prancis yang marah, sangat marah, melihat bahwa di Prancis, di negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, para hakim telah menerapkan praktik-praktik yang kami pikir hanya diperuntukkan bagi rezim otoriter," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)