Meski demikian, penjelasan dan catatan sejarah itu masih menjadi misteri sosok siapa makam itu. Najib menduga bisa saja pendatang dari daerah lain di luar Malang raya, yang kemudian meninggal dunia di sekitar sana dan dimakamkan di sana.
"Di situ (Ngantang) belum ada komunitasnya, kalau komunitas itu di Troloyo, Mojokerto, banyak makam dan periodenya tahunya juga jelas, seperti masyarakat, itu kan jelas, ini (di Ngantang) nggak jelas periodenya," terangnya.
Namun yang jelas selain di Ngantang, ada dua makam serupa yang jadi saksi persebaran Islam di Malang raya era jawa kuno. Satu makam dikaitkan dengan penyebar agama Islam berada di wilayah Sengguruh, selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dan satu lagi di daerah Pujon, Kabupaten Malang.
"(Identifikasi makam tua menandakan Islam tersebar) Di Pujon satu, Ngantang satu, di Malang selatan ada makam juga, Sengguruh ada dua makam," pungkasnya.
(Awaludin)