Syafrin mengatakan, untuk arus mudik lebaran 2025 pun terjadi penurunan jumlah dari tahun sebelumnya sebesar 0,4% akibat telah terdistribusi normal dengan kebijakan WFA.
"Seperti tanggal 28 Maret itu puncak mudik terjadi dari sisi penumpang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024, ada penurunan 0,4 persen artinya tidak ada puncak ekstrem disana, karena sudah terdistribusi sejak 22, 23 Maret sudah bisa mudik karena 24 sudah bisa work from anywhere," ungkapnya.
Pantauan iNews Media Group di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Senin (7/4/2025) siang ini terpantau kondusif tidak terjadi penumpukan penumpang yang turun di terminal. Sejumlah penumpang memilih turun di pintu masuk terminal ketimbang di area kedatangan Terminal Kampung Rambutan.
(Awaludin)