Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sampah AMDK Gelas Mendominasi, Gubernur Bali Siapkan Sanksi

Agustina Wulandari , Jurnalis-Rabu, 09 April 2025 |19:38 WIB
Sampah AMDK Gelas Mendominasi, Gubernur Bali Siapkan Sanksi
Sampah plastik. (Foto: dok freepik)
A
A
A

Produsen tersebut sudah empat tahun berturut-turut menempati posisi ini. Sampah-sampah yang tak terkelola, dan terutama berserakan di badan-badan air, terdiri dari 65 persen botol, 30 persen gelas, dan sisanya dari tutup galon, bungkus sedotan, serta sedotan, yang semuanya dibuat dari plastik sekali pakai.

Perusahaan tersebut masih mengklaim bahwa produk mereka 100 persen dapat didaur ulang. Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Kemasan gelas, bungkus sedotan, dan sedotan plastik yang diproduksi justru menjadi jenis sampah yang paling sulit dikumpulkan dan didaur ulang karena ukurannya kecil serta nilai ekonominya rendah.

Dalam laporan Brand Audit tersebut, Sungai Watch secara khusus juga menyoroti strategi perusahaan untuk menghindari sorotan publik terhadap kemasan kecil dengan menghapus produk gelas 220 ml dari situs web resminya dan menggantinya dengan produk baru Cube 220 ml.

Langkah tersebut, menurut Sungai Watch, bukanlah upaya keberlanjutan tetapi lebih merupakan greenwashing. Ini karena pada kenyataannya kemasan gelas masih banyak beredar di pasar dengan ukuran yang lebih mini, yakni 220 ml, tapi dengan harga sama.

“Publik mengharapkan tindakan bermakna, bukan perubahan menipu yang mengganti satu bentuk sampah ke bentuk lainnya,” tulis Sungai Watch dalam laporannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement