Selain permasalahan etika dalam bersosialisasi kemampuan hardskill juga menjadi salah satu penyebab utama keterbelakangan suatu kelompok masyarakat. Dalam realita dilapangan kelompok-kelompok yang terbelakang justru tidak mau dan malas untuk belajar. Ketertinggalan mereka disebabkan karena mereka sendiri yang tidak mau mengupgrade diri mereka. Bagaimana tidak ? Contohnya, negara-negara yang dijajah baik secara fisik, ekonomi ataupun lainnya tentunya bisa dijajah karena ketertinggalan mereka. Ketertinggalan dalam teknologi dan inovasi, pendidikan, kesehatan, militer bahkan ketertinggalan dalam disiplin dan etika. Dan ketertinggalan itu terjadi karena ketidakmauan mereka untuk belajar. Bantuan dan dukungan dari luar memang penting dan berdampak akan tetapi kita juga harus belajar dan mengupgrade diri kita sendiri.
Bukankah pemikiran seperti Moch. Hatta dan kawan-kawanlah yang menjadi salah satu penyebab utama kemerdekaan Indonesia ? Selain perlawanan fisik yang dilakukan selama bertahun-tahun. Rasa ketidakmauan dan malas itulah penyebab ketertinggalan bahkan kemunduruan suatu kelompok masyarakat.
Kebangkitan seorang individu dimulai dari individu itu sendiri, kebangkitan suatu bangsa dimulai dari bangsa itu sendiri.
Meskipun faktor eksternal memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan tidak dipungkiri bahwa faktor internal memiliki peran yang lebih signifikan. Etika dalam bersosialisasi yang merupakan identitas manusia serta hardskill yang merupakan salah satu modal penting dalam perkembangan manusia wajib mendapat perhatian khusus. Sifat buruk seperti hipokrit dan rasa malas yang mungkin dianggap sepele dalam ranah kecil harus dihadapi dengan serius disamping faktor-faktor lainnya. Karena jika terus menerus dibiarkan akan menjadi bom waktu untuk kehancuran suatu bangsa. Oleh karenanya selain menyuarakan tentang kesenjangan yang ada apalagi jikalau ranahnya sudah merugikan banyak orang seperti dalam lingkup penghilangan nyawa, penjajahan, peperangan, pencurian besar-besaran, mari kita juga menyuarakan kebangkitan bersama.
Mari kita suarakan perubahan ke arah yang lebih baik ke setiap kalangan termasuk kepada yang mungkin sekarang berada di status yang tidak baik-baik saja. Dan tak lupa pula untuk diri kita sendiri. Terus berkoar-koar, akan tetapi jangan lupa juga berkoar-koar untuk diri sendiri !
Faiz Arhasy, Sekretaris Jenderal PPI Dunia Kawasan Amerika-Eropa 2024/2025
(Angkasa Yudhistira)