Selama ditahan Hasto memaknai hal ini sebagai cara untuk memurnikan diri. Hasto pun kata dia setelah bangun pagi langsung melakukan aktivitas berdoa.
"Tadi di dalam pembicaraan Mas Hasto merasa bahwa ini adalah masa untuk retret katanya. Jadi kata retret dipakai untuk memurnikan diri," kata Kardinal Suharyo, kepada wartawan di rutan KPK.
"Maka acaranya harian adalah pagi bangun, berdoa, doa-doa yang tidak sempat diucapkan pada waktu beliau masih aktif, itu sekarang ada kesempatannya untuk mendoakannya secara lengkap. Membaca kitab suci, olahraga, menulis, berpikir, refleksi, diskusi, itu dilakukan di dalam tahanan ini bersama dengan teman-teman," sambungnya.
Dengan hal itu, Hasto merasa senang berada di rumah tahanan KPK. Sebab dia bisa memiliki banyak waktu untuk berdoa, menulis, serta merefleksikan peristiwa yang dialaminya.
"Rumah tahanan ini hidup. Jadi tidak suram tetapi hidup, gembira karena saling mendukung di dalam keterbatasan ini. Jadi bukan sesuatu yang tidak berarti, tetapi justru diartikan, kan tidak mudah ya mengartikan sesuatu yang tidak menyenangkan itu," ujarnya.
(Puteranegara Batubara)