Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Status Gunung Marapi di Level Waspada, Kegempaan Meningkat

Rus Akbar , Jurnalis-Rabu, 23 April 2025 |19:06 WIB
Status Gunung Marapi di Level Waspada, Kegempaan Meningkat
Gunung Marapi. Foto: Dok IST.
A
A
A

PADANG - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sampai saat ini masih berstatus waspada atau level II, dari hasil evaluasi yang dilakukan Badan Geologi, kegempaan gunung tersebut meningkat dari sebelumnya. 

"Dari hasil analisis 1-15 April 2025, kegempaan Gunung Marapi cenderung meningkat dalam dua minggu terakhir. Gempa letusan dan hembusan yang berkaitan dengan pelepasan energi meningkat masing-masing dari 4 menjadi 8 kali untuk gempa, letusan dan dari 40 menjadi 125  kali untuk gempa hembusan," kata Kepala Geologi, Muhammad Wafid A.N, Rabu (23/4/2025).

Sementara itu, untuk jumlah gempa vulkanik yang berkaitan dengan pasokan magma juga mengalami peningkatan dari 13 menjadi 26 kali. Gempa Tektonik juga terekam meningkat, terekam 1 kali gempa terasa, dan tremor menerus kembali terekam. 

"Aktivitas erupsi Gunung Marapi masih teramati dengan tinggi kolom maksimum 1500  meter di atas puncak. Aktivitas hembusan juga teramati dengan tinggi asap maksimum  200 meter di atas puncak," ujarnya. 

Aktivitas Gunung tersebut kata Wafid, tidak ada kecenderungan peningkatan dari tinggi kolom letusan yang signifikan maupun tinggi asap hembusan. Sambung Wafid, Gunung Marapi cenderung sedikit meningkat. Namun hal ini dinilai masih bersifat fluktuasi karena belum menunjukkan pola kecenderungan yang konsisten secara jangka panjang. 

"Potensi terjadinya letusan masih tetap ada yang dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi tekanan (energi) yang dihasilkan oleh  dinamika pasokan magma," terangnya.

 

Energi seismik yang tercermin dari RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) bersifat fluktuatif sedikit di atas baseline.  Dalam dua minggu terakhir, nilai variasi kecepatan seismik berfluktuasi  dengan simpangan yang relatif kecil mendekati nol. Koherensi juga masih cenderung naik yang saat ini di angka sekitar 0,6. 

"Hal ini diinterpretasikan bahwa tekanan pada tubuh gunung api mengalami penurunan dan kondisi medium di dekat permukaan cenderung menuju kestabilan," jelasnya. 

Kemudian lanjut Wafid, dalam dua minggu terakhir tiltmeter stasiun Batupalano memperlihatkan grafik fluktuasi mendatar, dan secara waktu jangka panjang juga cenderung mendatar yang dapat diinterpretasikan tidak ada deformasi inflasi maupun deflasi yang signifikan pada tubuh gunung api.  

Kemudian, laju emisi (fluks) gas SO2 G. Marapi yang terukur dari satelit Sentinel tergolong rendah. Terakhir terukur pada 10 April 2025 sebesar 40 ton per hari. "Dengan adanya aktivitas erupsi dan hembusan maka diharapkan tekanan (stress) pada tubuh gunung api akibat pasokan magma dapat dilepaskan sehingga tidak terbentuk akumulasi tekanan yang besar," paparnya. 

Dengan kondisi tersebut Wafid berharap tidak terjadi erupsi besar yang melebihi erupsi Desember 2023, sehingga jika letusan terjadi maka potensi bahaya dari lontaran material letusan diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius 3 Km dari pusat aktivitas kawah verbeek Gunung Marapi.

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement