Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penurunan Muka Tanah Disebut Berkontribusi 145 Persen Penyebab Banjir Jabodetabek

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 30 April 2025 |02:10 WIB
Penurunan Muka Tanah Disebut Berkontribusi 145 Persen Penyebab Banjir Jabodetabek
A
A
A

“Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu lebih dominan sebagai fluvial flood, dimana hujan terjadi lebih intens di bagian hulu dan menyebabkan luapan air di sungai-sungai besar,” paparnya. 

Yus menjelaskan, guna mengatasi permasalahan banjir, BRIN telah melakukan berbagai riset dan inovasi, termasuk pengembangan sistem informasi danau, model peringatan dini berbasis data dan kecerdasan buatan (AI), serta pemetaan daerah rawan banjir dengan pendekatan polder system. 

“Saat ini kami sedang mengembangkan sistem informasi danau, yang meskipun masih fokus pada danau prioritas, nantinya bisa diterapkan untuk memetakan setu-setu kecil di Jakarta yang berperan sebagai tempat penampungan air sementara,” jelas Yus.

Sistem peringatan dini juga menjadi aspek penting dalam mitigasi banjir. BRIN bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bristol University di Inggris, untuk mengembangkan sistem prediksi berbasis AI dan data real-time. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi prediksi banjir dan memberikan peringatan lebih cepat kepada masyarakat.

Dalam jangka panjang, Yus menekankan pentingnya penerapan sistem polder, seperti yang telah diterapkan di Belanda. “Saat ini Jakarta sudah merancang 66 sistem polder dalam Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) 2030, yang diharapkan dapat mengelola banjir dengan lebih baik,” ungkapnya. 

Dia juga menyoroti perlunya penghentian eksploitasi air tanah, yang menjadi penyebab utama penurunan muka tanah dan memperparah risiko banjir.

Di sisi lain, dia mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi banjir dengan melakukan tindakan sederhana, seperti menanam pohon di sekitar rumah. “Setiap pohon yang ditanam bisa membantu mengurangi limpasan air hujan dan memperlambat aliran air menuju drainase. Jika setiap rumah menanam satu pohon saja, dampaknya bisa signifikan dalam mengurangi risiko banjir,” tegasnya.

Yus berharap adanya dukungan yang lebih kuat terhadap riset dan inovasi dalam mitigasi banjir. “Kita sudah memiliki banyak solusi berbasis sains, tetapi implementasinya masih terkendala berbagai faktor, termasuk pendanaan. Jika riset dan teknologi bisa diterapkan dengan baik, maka masalah banjir di Jabodetabek bisa dikurangi secara signifikan,” pungkasnya.

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement