Selama dalam perawatan Ken Dedes, Tunggul Ametung merasakan kelembutan putri brahmana Mpu Purwa itu.
Namun saat dirinya sudah kembali sehat, istrinya itu kembali tegas dan berjiwa membangkang terhadapnya. Namun Tunggul Ametung tetap tidak berani dengan istrinya itu. Ia masih meyakini ramalan prabu Erlangga. Ia telah bersusah payah memboyong perempuan yang dikenal sangat ayu dan cerdas itu ke Tumapel.
Andaikan Kertajaya melihatnya, raja Kediri itu pun pasti akan merebut putri Mpu Purwa itu dari tangannya. Karenanya, segala upaya ia pertaruhkan untuk mempertahankan Ken Dedes untuk tetap menjadi Paramesywarinya. Ia pun tak berani menyakiti apalagi mengasari istrinya tersebut.
(Angkasa Yudhistira)