Dalam kasus tersebut, kata dia, 15 orang saksi dimintai keterangan yang mengarah ke terduga pelaku. Saat ini petugas tengah berupaya melakukan pengejaran pasca pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti.
"Kita sudah memintai keterangan media officer-nya, kita sudah dapat keterangan yang saya rasa cukup. Fokus ke pengejaran," tukasnya.
Insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri terjadi usai laga Arema FC melawan Persik, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.15 WIB Minggu malam (11/5/2025), saat tim Persik Kediri pulang dari stadion menuju ke Hotel Grand Miami, Kepanjen, yang berjarak sekitar 15 menit berkendara.
Lemparan batu itu dialami Persik saat baru keluar dari halaman stadion, dan masuk Jalan Trunojoyo, Kepanjen. Diduga lemparan batu itu karena adanya oknum Aremania yang kecewa akibat kekalahan telak 0 - 3 atas Persik, pada Minggu sore.
Akibat kejadian itu kaca bus yang dinaiki Persik Kediri mengalami kerusakan di bagian depan samping sebelah kiri. Pecahan kaca juga sampai membuat Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves dan asistennya terluka, pecahan kaca juga terlihat berantakan di dalam bus Kwansan Trans berwarna oranye, yang digunakan juga sebagai barang bukti oleh kepolisian.
Polisi sendiri menerima laporan dari manajemen Arema FC dan Presidium Aremania, pasca insiden pelemparan batu, pada Minggu malam (11/5/2025) di luar stadion.
(Awaludin)